Tuesday, June 30, 2009

yang merdeka itu bangsa nya bukan negara nya


Salah satu kesalahan terbesar di bangsa ini adalah sudah tahu itu salah tapi tetap dibiarkan saja.

rasa kepedulian kita akan sejarah juga belumlah sampai pada tahap apreciate yang baik, seperti layaknya orang-orang di luar sana terhadap sejarah bangsanya.

tanggal 17 agustus 2009 nanti (emang sih masi 53hari lagi dari sekarang) kita seluruh rakyat bahkan aparat negara mulai dari presiden sampai yang terbawah selalu mengulangi kesalahan yang sama tiap tahun nya.

di spanduk-spanduk yang besar di jalan2, bahkan di tempat-tempat instansi pemerintahan dll semua bertuliskan “dirgahayu RI ke 64″ “HUT RI ke 64″ dan ketika upacara kenegaraan diselenggarakanpun untuk memperingati kemerdekaan RI.

padahal itu salah besar! kenapa? karena pada 17 agustus 1945 yang merdeka adalah Bangsa Indonesia! saat itu Sukarno belumlah menjadi presiden, belum ada UUD, belum ada kabinet, dan lain lain lagi yang merupakan syarat dari sebuah negara.

sukarno dilantik menjadi presiden pada keesokan harinya 18 agustus 1945 dan hari itu juga di sah kan UUD 1945 yang menjadi konstitusi negara. distulah baru NKRI terbentuk secara sah !
jadi yang merdeka pada saat itu adalah Bangsa Indonesia! kalopun kita mau memperingati “HUT RI” yang harusnya kita peringati ya pada 18 agustus nya. karena 17 agustus harusnya kita memperingati Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia!

lalu kapan bangsa indonesia itu lahir? pada tanggal 28 oktober 1928 lah bangsa ini lahir lewat sebuah ikrar bersama sekitar 750 pemuda yang hadir untuk mewakili kaum nya masing-masing!

yang mengherankan sampai hari ini 28 oktober tidak pernah kita peringati secara besar dan selayaknya, padahal itu adalah moment terpenting dalam jalan nya sejarah bangsa ini.
dimana bangsa ini terlahir dari sebuah ikrar sumpah yang akhirnya mengikatkan seluruh komponen yang beraneka ragam untuk berfusi menjadi satu dan bercita-cita mencapai tujuan yang satu pula untuk kesejahteraan bangsa.

saya heran apakah kurang ahli sejarah di bangsa ini? tentu tidak juga.
atau kah mereka tidak mau menyuarakan hal ini kepada pemerintah?

Atau malah pemerintah itu sendiri termasuk sang presiden berslogan ‘lanjutkan’ itu mau terus selalu meneruskan kesalahan yang sama berulang kali dalam perjalanan sejarah bangsa ini?
alias juga selalu membiarkan bangsa ini tak pernah terijinkan untuk belajar pada kemurnian jalannya sang sejarah bersama seluruh fakta di dalamnya.

bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghormati jalannya sejarah bangsanya secara utuh dan benar.

Sehingga melalui keutuhan dan kebenaran sejarah itu sendiri bangsa ini dapat tau dan melangkah tepat secara bijak untuk hari depan dimana seharusnya cita-cita para pendahulu kita telah berjejak kokoh di pangkuan ibu pertiwi !



Dari yang masi peduli akan jalannya sejarah bangsa ini
- an -

No comments:

Post a Comment