Tuesday, June 30, 2009

maaf dan terimakasih

Maaf dan terimakasih Ini bukanlah sebuah surat perpisahan..
Ini juga bukanlah sebuah catatan mungil sebagai pertanda usainya cerita panjang hidup ini.
Ini juga bukanlah sebuah tulisan bahwa tulisan dan catatan-catatan ku akah berhenti disini.
Tidak.. ini hanyalah sebuah bentuk nyata dari apa yang sudah terlewat dan apa yang masi buram kulihat samar di depan sana.
Tak terasa hampir semakin menuju tempat tujuan terakhir untuk ku pulang.
Tentunya berbagai potongan kisah baik yang selesai ataupun belumlah selesai sudah terlewati seiring dengan selalu terbitnya matahari pagi dan terbenamnya di pelukan malam.
begitu banyak salah yang kubagi dan begitu sedikit bahagia dapat terasa jika mengenalku.
Maafkan jika ku pernah menjadi orang yang paling menyebalkan, menjengkelkan dan sangat memuakan dengan segenap ego diri ini.
Mungkin apa yang telah terucap menjadi sebuah kepedihan, dan Apa yang telah terwujudkan mungkin menjadi sebuah caci maki.
Tak apa.. karena kudapati diri ini tidaklah seputih kertas kosong yang berisi penuh kilai impian.
Tak apa.. jika benci menjadi sebuah bentangan lebar diantara kita untuk mencegah datangnya lara yang terendap. Maaf jika serpihan-serpihan tajam menyayat masih tertinggal di belantara kelana luka.
Terimakasih untuk segala keindahan.. bahkan terkadang sebuah penerimaan yang tulus walau sesaat untuk sekedar dicicip.
Terimakasih karena mengijinkan ku singgah di retak-retak tanah kering kehidupan ini. Membuatku mengenal siapa – bagaimana –dimana – kapan – dan seperti apa bejana makna arti hidup itu untuk ku.
Ku ingin bercerita, bahwa disini kutunduk dan ku mulai rasakan berat langkah ini untuk kembali menjejak. Kadang tawa lepas telah benar-benar lepas melayang ke langit rindu..
Kebenaran dan kejujuran seperti apa yang kutau sejauh sesal tak pernah menyelimuti ku.
Pada ringkasnya ini hanyalah sebuah catatan kecil,
sementara hening membawaku menghaturkan segenap maaf dan terimakasih pada siapapun yang pernah atau sudah mengenal seorang aku di dalam kehidupan yang sama-sama menjadi panggung bagi kita untuk melakoninya,
mungkin seorang aku adalah pernah menjadi orang yang paling tidak ada artinya didalam episode-episode cerita kita atau bahkan mungkin menjadi orang yang paling ingin di lupakan dari pohon sejarah yang kita tanam. Untuk semuanya itulah MAAF kutulis disini.
Mungkin seorang aku pernah atau masih menjadi sesuatu yang dapat di simpan terselip di bagian buku tebal cerita tentang cinta,harapan dan perjuangan di kehidupan tak pernah selesai untuk di akhiri, untuk itulah TERIMAKASIH ku tulis disini


- an -
“sejenak syukur terpanjatkan – dan hadirkan Maaf serta Terimakasih untuk semua.”

No comments:

Post a Comment