Wednesday, April 29, 2015

sebelum 28 April

Katakan padaku kemana hati ini harus kubawa?
Karna tak dapat lagi ku mengerti apa yang seharusnya tak ku mengerti..
Katakan padaku biar kupahami.. sehingga dapat kubawa hati ini menjauh darimu..
Bagaimana harus kutepiskan bayang mu sekarang dari anganku..
Meski indah terasa..tapi lelah ku pertahankannya.. karna seluruhnya tlah menjadi ketidakmungkinan bagiku.
Ketidakmungkinan yang justu menghadapkanku pada sebuah harapan tak pasti.
Membelenggu seolah terjerat pilu tak terakhiri..
Akankah selalu seperti ini adanya? Terlalu jauh kah jarak dua hati ini?
Sampai nanti? Sampai semuanya tak pernah berakhir seperti apa yang terharap..
Lalu kenapa tetap kubiarkan hati ini terjebak pada kemelut nan menyayat
Tak tersadari kedatangannya..
Kini asaku tlah terbunuh perlahan..
Ingin rasanya kujemput sesal agar dapat membebaskanku dari ketidak tepatan langkah nurani ini.
Semuanya tlah mengoyak ukiran kusam yang tlah terpahat lama di sini..
Kenapa kau tak tersenyum lebih lama saat kali pertama bersua?
sehingga dapat kuletakan tuk mengganti nelangsa yang kerap kali menghadiri kelamnya jiwa.
Tapi senyum sekejap yang kau lempar saat itu pun kini telah selalu berbias menikam redup hati ini.
Mengusik waktu-waktu yang kulalui di penatnya hari-hari yang panjang.
Tolong..jika ini kehangatan ini bukanlah bagian ku..
biarkan laraku mengendap saja di dalam rindu tak berakhir.
Tak tahukan letih tlah menahanku tuk berharap dalam getir..
Begitu banyak sisa hari di depan sana yang ku tak tau akan berakhir dimana bayangmu nanti.
Kelak jika ini tak selesai.. seperti apa yang ku mau.
Mungkin disitu ku akan benar-benar tau.. apa makna dari senyum mu hari itu.
Tak perlu untuk kau meletakan pelangi di hati ini, aku tau itu telah kau letakkan di senyum mu hari kemarin.
Kirannya ku tlah jatuh cinta..tidak di hari ini,,
tapi di hari itu..di hari yang terus tebawa membunuhku perlahan di panjangnya hari-hari ku nanti..
menabur bunga..ketika kusinggahi kuburan hati ini..
menetes air di mata.
dingin hati terasa dan separuh jiwa kini akan selalu menghampa...melaraku sendiri.



- an -

Ve ..

Salah kah?
sepertinya iya salah..
Benar tidak? Apanya yang benar?
Rasa ini.. rasa yang kutemukan di sinar mata itu.
rasanya kesempatan dan waktu takan' berpihak.
Itu artinya..semua cuma kilatan sekerjap di langit mimpi saja.
Tapi ada rasa enggan tuk menepis jika harus kehilangan rasa itu
Pertentangan antara tepat atau tidak tepatnya rasa ini di tempatkan membuat lelap tidur seakan tak mau singgah lagi di malam-malam ku.
Pantas atau tak pantasnya rasa ini harus terungkap pun mencoba menantang jernih nya nurani..
Arghhh.. harus di akhiri saja kah? Tak perlukah lagi tuk mengusik tuk membangkitkan warna pelangi ini yang tlah lama tertutup gelap sepi.
Terhempas tak berdaya kini aku larut dalam gelisah.
Bahkan hanya untuk jujur pada kata hati ini pun seolah terhalang apa yang kupikir itu tidak mungkin dan tidak terijinkan..
Lebih baik tidak sama sekali selamanya..
Jangan hadirkan lagi rasa itu disini.. di celah hati yang mengharap.
Jadikan dia sepenggal cerita manis tak sempurna yang sempat membuatku menoleh, menengok sejenak dan bertanya “apakah ini cinta ?”
Untuk sesaat sempat ku endapkan di jiwa bahwa jika mencintaimu adalah sebuah kesalahan.. maka aku tak ingin menjadi benar.
Tapi sudahlah.. sudahlah..
Mungkin bukan untuk ku..
Mungkin rasa ini salah.. “ya” ini kesalahan..!
Biarlah sepi ini tak tergantikan.

-an-
April 2016