Tuesday, June 30, 2009

ku beri kau sebatang rokok dan kau pun bahagia lewat tawa

Bergegas ku memburu waktu menuju sudirman karena gak mau kehilangan waktu yang sangat langka (berhubung orang yang kutemui adalah adikku - manusia paling sibuk se indonesia) to spend a happy Sunday with my luvly sist..
Baru pertama kali ke sudirman city walk, beberapa kali lewat Cuma nanya aja dalem ati “tempat apa sih tuh?”
Menggunakan moda transportasi yang sangat di banggakan pemerintah DKI yaitu TransJakarta busway, ku pun berhenti di halte Karet.
“musti naek apaan yah ke city walk dari sini” gumam ku..
Tapi setelah berpikir kilat akhirnya ku putuskan buat jalan kaki aja..even matahari cukup mentereng bergaya di atas sono.
Dekat sih dari halte itu..tapi berasa jadi jauh karena panas matahari plus tenaga yang blumlah menempel di badan karena asupan yg juga belum sempat masuk ke perut sejak melek mata pagi tadi.
Kecepatan langkah sempat ku tambahin karena haus pun menyergap mendadak terbayang segarnya ThaiTea ^^

Tapi sejenak kuperlahankan kembali saat akan menyebrang menuju tempat tujuan.
Mata ini tertumbuk pada se sosok gontai tubuh seseorang yang kepayahan melangkahkan kelesuannya.
Yang lebih membuat ku menahan langkah lagi karena kudapati dia mengamati ku..
Wew.. kenapa ya --“
“ini sih orang gila” diri ini memastikan dalam benak..
Karena emang penampilannya yang tak layaknya seperti orang-orang pada umumnya.
Badan kucel , tampaknya lama tak tersentuh wangi sabun, pakaian butut yg mungkin itu milik satu-satunya yang menjadi kebanggaannya sebagai manusia.
Dia ngasi tanda.. tanda dengan gerakan tangannya kepadaku ..
Menggerakan dua jarinya (telunjuk dan jari tengah) membentuk huruf ‘V’ yg di dekatkan ke mulutnya..
Cepat ku mengerti bahwa itu tanda bahwa dia minta rokok !!
Rokok !? yea.. yakin banget dah dia minta rokok, karena setelah berada di dekatnya ku ku tanyakan padanya “kenapa?rokok ya?” dan dia mengangguk membenarkan.
“iyah bentar” jawabku.. lari aku ke warung rokok dekat situ, dan kubeli sebatang rokok ketengan bergambar djarum n segelas mineral water.
Dia ngikutin di belakangku, dan ku berikan segera rokok itu, ‘cetek’(bunyi pemantik) kunyalakan api untuknya.

Dia pun tertawa..SENANG! menyeringai..memperlihatka
n kotor isi mulutnya dan kerut wajahnya yang melebar.
Ku mengangguk meng ‘iya’ kan bahagianya..sambil lalu kutinggalkan dia dengan segelas air mineral yang sudah tergenggam di tangannya. Dan jerat bahagia terpancar di mata lelahnya.
Masuk ke dalam city walk yang menyambutku dengan sejuk udara AC nya, mendapati adik ku yang sedang duduk tersenyum-senyum menikmati yogurt segar di tangan.

Bertanya-tanya hati ini..
Bahagia orang itu hanya dengan sebatang rokok?? Sangat sederhana..
Bahwa apa yang membuat dia bisa tersenyum di siang minggu ini hanyalah sebatang rokok!
Begitu banyak keinginan tertahan di angan ini.. kadang kesal menggugah karna tak kunjung ku dapat.
Begitu banyak cerita kudengar dari mereka yg tak pernah puas.. tak pernah cukup tentang keinginan ini dan itu untuk sekedar memuaskan hasrat yang sebenarnya tak perlu saat itu jg untuk di penuhi..
Atau hanya sekedar untuk menambahkan sedikit tingkat gengsi agar terasa eksis mengkilap di belantara metropolitan.
Dan mereka pikir kebahagian datang dari kelebihan atas apa yang seharusnya tak terlalu di butuhkan. Bahagia datang dari apa yang mahal dan membuat penampilan menjadi terasa sedang mengikuti gaya paling up to date hari ini dan mutakhir.
Begitu banyak orang tak dapat memiliki kata “cukup” di hari-hari mereka..
Dan jauh dari kata “enough” untuk berhenti berhasrat memoles nafsu.

Tapi ku dapati dia yang berjalan gontai di hari minggu ini dapat tertawa lebar dan bahagia hanya karena sebatang rokok!
Ternyata orang yang lebih tak waras dari aku lebih dapat memeluk kata “cukup” di harinya yang tak sebahagia apa yang menjadi hari ku.
Telah dia jemput tawa lebar dan bahagianya dengan “cukup” hanya sebatang rokok!
Thank to you slummer!! Who made me learn about what is “enough” on this Sunday..
May on the next of ur lil’step, by God’s way you will meet peoples who’s can give what u need to make you enough on everything.
Tampak bahagia hanyalah di dapati jika hasrat ini untuk selalu tak cukup dapat berhenti dan sejenak berkata “aku cukup”

what a day today? this is a sunday bloody sunday
And today when we heard the millions cry
The real battle yet begun
To claim the victory.
We eat and drink while tomorrow they die..
Theres many lost, but tell me who has won?

mau protes karena gw kasi dia rokok? silahkan.. gw cuma pengen dia bisa tertawa di siang panas minggu ini.

sudirman - jakarta - 2008

No comments:

Post a Comment