Monday, November 23, 2009

that's why it's called Cape of a Good Hope!
quote itu saya denger dari percakapan antara kapten kapal bahtera setelah mendapat citra satelit kepada para penumpang kapal tersebut. itu adalah cuplikan bagian akhir film 2012 yang sedang heboh2nya diputer di seluruh bioskop tanah air.
saya sendiri barusan nonton tadi,terdorong oleh rasa penasaran..kayak apa sih tu film. taunya setelah nonton,ternyata saya pikir biasa aja..critanya pun standar crita film2 sejenis seperti independence day nya will smith, armagedon nya bruce willis dll.
cuma mungkin bolehlah kita katakan mereka sangat berhasil didalam segi promosi sehingga hasilna emang benar2 membuat masyarakat penasaran.
well.. terlepas opini apapun tentang itu film, termasuk juga polemik mengenai kiamat or the end of the world yg di gambarkan di film itu, buat saya yg paling mengena di benak ini adalah quote percakapan di adegan akhir film tersebut seperti yg sudah saya tulis di atas.
entah kenapa.. hal itu begitu menarik saya.
dikisahkan setelah badai tsunami berlalu dan bahtera tersebut telah mengapung bebas di lautan luas, mereka menemukan bahwa benua afrika telah menjadi dataran paling tinggi di saat itu, dan untuk melanjutkan misi mereka demi kelangsungan hidup umat manusia. maka diputuskan untuk berlayar menuju kesana.
entah apa pula yg terlintas di pikiran sang kapten sehingga ia harus menceletukan sebaris kalimat itu "itulah mengapa tempat itu di namakan Tanjung Harapan/Cape of a good hope"

buat sebagian dari kita mungkin tak terasa asing mendengar nama itu : Cape of a good hope/Tanjung Harapan, jaman sekolah dulu itu kita pelajari dalam pelajaran geografi.
yaa..tanjung harapan adalah berupa tanjung yg berada di sepanjang pantai selatan benua afrika,
mari kita lihat sedikit sejarah mengenai Cape of a good hope ini :

Setelah perjanjian Thordesillas pelaut-pelaut Portugis di bawah pimpinan Bartholomeus Diaz mencoba mencari jalan keluar untuk menemukan dunia Timur (pusat rempah-rempah). Namun pelayarannya Bartholomeus Diaz hanya sampai di ujung Afrika Selatan (1486). Hal ini disebabkan oleh besarnya gelombang ombak Samudera Hindia, sehingga kapal-kapal yang dibawa oleh Bartholomeus Diaz tidak berhasil melewatinya. Oleh Bartholomeus Diaz tanjung itu dinamakan Tanjung Pengharapan (Cape og Good Hope atau Tanjung Harapan sekarang).

jauh sebelumnya adalah berawal dari penemuan Copernicus yang di dukung oleh Galileo Galilei bahwa bumi itu bulat.
dahulu semua beranggapan bahwa bumi itu datar sehingga jika seseorang berlayar di laut menuju ujung laut maka ia akan terjatuh ke dalam jurang.
semuanya itu akhirnya terbantahkan langsung setelah teori heliosentris copernicus dibuktikan dengan pelayaran bangsa portugis di bawah pimpinan bartholomeus diaz.

saya tak mau berpanjang-panjang membahas sejarah cape of a good hope ini, tapi pada intinya : Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo-Galileo menyatakan bahwa bumi ini bulat. Pendapat ini memperkuat keberanian para pelaut (salah satunya Bartholomeus Diaz) karena orang yang berlayar ke dunia Timur tidak akan tersesat. Semakin ke Timur akan sampai ke tempat semula.

memang pada akhirnya Bartholomeus Diaz sendiri tidak berhasil melewati tanjung harapan tersebut, tapi ia lah orang pertama yang menyusurinya dan menamai nya. setelahnya pelaut2 berikutnya seperti vasco da gama dan alfonso d'alburque meneruskan pelayaran berikutnya menuju belahan dunia timur sehingga mereka mencapai malaka setelah melewati india.
tapi pelaut2 tersebut tentu tak akan pernah sampai ke timur andai tak pernah ada orang yang mencoba sebelumnya seperti yang di lakukan bartholomeus diaz tersebut.

mencapai belahan timur bumi di anggap suatu hal yang mustahil dilakukan sebelum di temukannya rute melewati tanjung harapan ini.
dan inilah kaitannya kenapa tanjung tersebut di sebut tanjung pengharapan/ Cape of a good hope.
karna memang pada saat itu (jangan bandingkan dengan pelayaran modern sekarang ya!).
karna rute yang melewati tanjung tersebutlah yang akhirnya memberi pengharapan jalan menuju belahan bumi bagian timur bagi orang-orang barat.

hal yang terlintas di pikiran saya pada saat adegan akhir film 2012 tersebut adalah sejenak menjadi terbayang seandainya saya hidup di abad ke 15an tersebut dan berada pada posisi seperti para pelaut itu ataupun juga menjadi seorang Bartholomeus Diaz.
tentu saya pun akan terjebak pada keputus asaan untuk dapat menemukan jalan ke timur layaknya para pelaut2 sebelum era Bartholomeus Diaz.

benak saya tersentuh pada kenyataan bukankah kehidupan ini sendiri kadang membawa kita pada suatu pelayaran yang berat untuk menemukan jalan pengharapan yg kita semua idamkan.
mungkin adakalanya kita semua terjebak terombang-ambing di tengah lautan kegelisahan akan pengharapan yang kita cari demi jalan keluar bagi permasalahan yang kita hadapi.
tapi sadar tak sadar..jika kita terus menggeliat menepiskan setiap tawaran keputus asaan yang mencoba menghentikan langkah kita untuk terus berusaha, saya percaya bahwa setiap usaha yang didasari iman kepercayaan dan pengharapan akan memampukan kita semua melakukan pelayaran melewati tanjung harapan- tanjung harapan yang kita miliki untuk sampai pada hasil akhir dari perjuangan akan pengharapan itu sendiri. yang tentu saja adalah sebuah hasil akhir yang sesuai seperti apa yang kita simpan kuat didalam pengharapan yang kita perjuangkan itu.

sejarah membuktikan bahwa dibalik setiap perjuangan selalu ada hasil yang tak pernah mengecewakan pengharapan itu sendiri.
sekecil dan sejauh apapun pengharapan itu asalkan kita setia untuk bergigih memperjuangkannya tak kan pernah menjadi sia-sia.
itu adalah bukti betapa yang namanya pengharapan merupakan sebuah bahan bakar untuk kita tetap move on,bergerak dan tidak berhenti dalam meraih sesuatu yang kita pikir adalah layak untuk kita dapatkan lewat perjuangan kita.

pengharapan adalah seperti bahan bakar bagi semua mesin motor, secanggih apapun jg sebuah kendaraan (entah itu kendaraan laut,udara atau darat), sehebat apapun juga sebuah kendaraan diciptakan tak akan mampu membawa seseorang sampai pada tempat tujuan tanpa adanya bahan bakar.

demikian juga hidup itu sendiri.. sehebat apapun kita merancang masa depan yg kita inginkan, secanggih apapun kita memperhitungkan segala segi resiko atas apa yang kita kerjakan, semantap apapun jg dari tekad kita untuk meraih sesuatu yang kita harus dapatkan-- tak akan pernah kita mencapai kepada itu semua tanpa adanya pengharapan itu sendiri sebagai bahan bakar mesin semangat kita!

saya hanya ingin berbagi bahwa dibalik semua tekad dan semangat juang kita untuk meraih sesuatu tak kan pernah menjadikan kita merasa harus untuk memperjuangkan itu semua jika kita tidak menyertai/menaruh pengharapan di dalam hati kita.
hanyalah pengharapan itu sendiri yang akan tetap menjaga nyala api semangat sehinggak tak padam walau harus berlayar melewati/ mengitari sebuah tanjung untuk menemukan jalan kluar bagi setiap masalah hidup..
anyway..bicara masalah hidup dan keharusan diri ini untuk berjuang melewatinya adalah sudah merupakan hal yang tak mungkin kita tawar untuk tidak menjadi bagian dari hidup kita ini.
justru must struglin' hard for the some parts of this life? that's life are for .. :)
tapi toh kita punya pengharapan sebagai bahan bakar mesin semangat kita untuk melaju terus di rel kehidupan yang akan membawa kita sampai di stasiun terakhir dimana segala sesuatu yang kita perjuangkan akan kita lihat hasilnya disitu ^^

last.. We can rejoice n givethank when we run into problems and trials, for we know that they are good for us – they help us learn to endure. And endurance develops strength of character in us, and character strengthens our confident expectation/HOPE! And this HOPE WILL NOT DISSAPOINT us n NEVER FAIL ..


-an-

UNCONDITIONAL LOVE !

Kata-kata yang saya denger dua minggu lalu sederhana aja, Cuma ketangkep sebaris kalimat di telinga ini “Bukan karna apa yang kita lakukan, sehingga DIA mencintai kita, gak ada sesuatu yang bisa kita lakukan untuk membuat Cinta NYA menjadi berkurang atau bertambah karena ini dan itu dari apa yang kita perbuat”

saya pernah mendengar kalimat sederhana serupa beberapa tahun lalu di kisaran 2005,
Sebuah kalimat yang akhirnya membawa penelusuran pikiran saya akan ketidak mungkinan hal tersebut.
Sesuatu yang tak masuk di akal sehat saya saat itu, bahkan cenderung tak percaya dan mengenyahkan pengertian bahwa DIA mempunyai sebuah Cinta yang tak bersyarat.

Cinta yang tak bersyarat or UNCONDITIONAL LOVE.
Cinta yang gak pernah mau tau dan peduli atau mengukur seberapa besar kebaikan yang telah kita lakukan. Atau seberapa juta kali kesalahan yang kita lakukan sehingga berakibat berkurangnya kadar Cinta itu untuk kita.

Mengetahui hal tersebut merupakan anugrah terbesar yang ada di dalam kehidupan ini.
Betapa tidak sang Pencipta Tuhan Maha Besar yang sedari mula menciptakan kita di bumi ini dengan tujuan tak lain dan tak bukan hanyalah untuk IA Cintai dengan CintaNYA yang besar dan tak bersyarat.

Bagaimana bisa? Begitu banyak dari kita yang berpikir bahwa Tuhan adalah pribadi yang begitu jauh.. jauh tak terlihat, tak tersentuh dan begitu agung sehingga harus kita dekati lewat doa-doa yang begitu kusyuk dengan lutut gemetar ketika kita merasa diri kita berdosa/bersalah atau dengan nyanyian pujian nyaring ketika kita merasa berbahagia.

Sedikit yang mengerti atau bahkan bisa di bilang jarang yang benar-benar mengetahui dan tidak sekedar tahu tapi juga merasakan bahwa DIA adalah pribadi yang dekat dan memiliki Cinta yang tak bersyarat (unconditional Love) untuk kita anak-anakNYA.

Entah kenapa sebelum saya sendiri benar-benar disadarkan bahwa demikian adanya Cinta yang diberikan olehNYA pada saya/kita, saya sendiri begitu sulit menerima kondisi yang seperti itu.. seolah bahwa itu bukanlah kenyataan tapi hanya sekedar dongeng penghibur diri bagi kita manusia, yang manakala ketika kita sudah berada pada posisi ‘aman’ dimana seolah kita tak memerlukan Cinta itu maka kita akan terlupakan oleh dongeng penghibur itu sendiri.

Membayangkan bahwa IA adalah seorang Ayah yang begitu penuh kasih untuk saya dan teman-teman semua adalah sesuatu yang begitu sulit untuk di terima, di karenakan pola pemikiran orang yang sudah terbentuk sekian lama sejak lahir menentukan bahwa Tuhan adalah sosok pribadi yang Agung, besar dan harus disembah dengan penuh ketakutan bilamana kita mendapati diri ini berdosa.
Hal itu disebabkan juga dengan berbagai konsep keagamaan yang telah ada sejak ribuan abad lalu pada masa-masa awal kehidupan manusia itu sendiri,
Sehingga itu yang masuk pada diri manusia selama ini.
Konsep agama apapun selalu menggambarkan sosok Tuhan yang Agung, penuh kuasa, yang marah jika kita melakukan kesalahan, dan yang akan sangat baik kepada kita jika kita berbuat kebaikan.
Semuanya adalah selalu soal hitung menghitung, jika kita lakukan A maka upah nya A, jika kita lakukan ini dan itu maka upahnya pun ini dan itu.
Semuanya penuh syarat ! jika kita ingin beribadah harus ini dan itu, ada ketentuan ketentuan yang mengatur harus seperti apa dan bagaimana kita jika kita ingin beribadah atau jika kita ingin diberkati oleh Tuhan.
Sehingga otomatis tanpa tersadari diri kita terbelenggu dengan konsep-konsep keagamaan tersebut.
Yang seharusnya sebagai manusia kita ini adalah mahluk yang merdeka, tetapi menjadi tidak demikian dikarenakan setiap aturan dan kasih bersyarat dari sang pencipta yang di gambarkan oleh masing-masing agama tersebut.

Bersyukur saya akhirnya menemukan DIA dengan Cinta yang tak bersyaratNYA itu.
DIA yang sebagai PAPA/ Ayah bagi kita anak-anakNYA.
Seorang ayah dimanapun.. di belahan dunia manapun takkan pernah bisa menolak kita saat paling dimana kita melakukan yang terburuk sekalipun.
Apalagi DIA yang memiliki Cinta tak bersyarat itu.
Ketika saya mengerti hal ini, itu mengubahkan segenap pola pikir, segenap aspek kehidupan saya.
Membuat saya merasa MERDEKA penuh atas hidup ini.
Dan yang terpenting membuat saya merasa tetap tenang dan mampu menerima setiap keadaan apapun yang terjadi di kehidupan yang saya lalui.

Ada suatu kisah seorang wanita cantik di Amerika Serikat, yang sangat cantik. Sebutlah namanya Viona.
Ia memiliki segalanya yang di perlukan seorang wanita dalam hidup ini,tapi pada suatu hari dia terkena kanker payudara.
Dimana singkat cerita ia kehilangan semuanya, tubuhnya yang tadinya sangat indah sekarang menjadi tak terurus, rambutnya mulai rontok, dia juga menjadi lumpuh dan harus tinggal di rumah sakit dengan kursi rodanya.
Wanita ini begitu kecewa, begitu marah kepada Tuhan.
Berkali kali ia menangis dan memaki-maki Tuhan, menyesali kehidupannya, menyesali semuanya. Baginya kehidupanya telah berakhir dan tak berguna lagi.
Tapi pada suatu malam yang tenang ketika wanita ini lelah dengan segala kekecewaan dan frustasinya, tiba-tiba sejenak terdengar suara begitu lembut di hati wanita ini :
“viona tak bisakah kamu tetap tinggal tenang dan merasa damai hanya dengan mengetahui bahwa kamu ini anakKU, AKU mencintaimu tanpa syarat viona”
Mendengar suara itu di batinnya viona pun menangis, tapi kali ini tangisnya berbeda..tangis penuh haru dan syukur.
Kini ia tau bahwa Tuhan menCintainya tanpa syarat, didalam kondisi apapun, seperti apapun, dan kapanpun..

kisah itu selalu saya ingat sampai saat ini..
kisah sederhana dengan kata-kata sederhana pula dari Tuhan, yang terkadang saya/kita tak mendengarnya atau mengacuhkannya.
Setelah hari itu saya menyadari bahwa DIA memiliki Cinta yang tak bersyarat sepanjang masa.
Kata-kata “tak bisakah kau tinggal tenang dan damai hanya dengan mengetahui bahwa kamu ini anak KU” membuat saya sadar seharusnya seperti itulah saya.
Tak perlu merasa kawatir akan keadaan,kondisi ataupun penerimaan yang banyak selama ini manusia cari.
Penerimaan adalah salah satu kebutuhan terbesar didalam hidup, maka tak heran manusia selalu berusaha kerasa untuk menampilkan sisi terbaiknya agar ia di terima oleh sesamanya entah itu pacar, entah itu keluarga, entah itu teman, atau bahkan TUHAN sekalipun.
Tapi tak sadarkah kita jika Tuhan tidak memerlukan itu semua, tak memerlukan usaha-usaha kita untuk kita semakin di terima dan di cintai olehNYA.
Karna sudah sedari awal dan mula bahwa tujuanNYA hanyalah satu yaitu untuk MenCintai kita tanpa syarat.
Dan seperti seorang Papa yang akan selalu menerima kita seapa adanya diri ini.
Yang akan selalu mempunyai satu tempat khusus untuk kita di hatiNYA, dan bilamana kita menghilang atau berada jauh dari tempat itu, IA akan sangat kehilangan dan mencari kita untuk bisa kembali lagi di tempat khusus di hatiNYA itu.

Tulisan ini hanyalah sekedar sharing saya kepada teman-teman, semoga selalu ada manfaatnya bagi kita semua.
Dan semoga Cinta yang tak bersyarat dariNYA selalu mengejar kita semua- menangkap kita dan memenjarakan kita didalamnya. Sehingga kita semua beroleh damai sejahtera dan ketenangan serta penerimaan diri yang utuh dihadapanNYA. –Amen.


Who are we? that YOU would be mindful of us
what do YOU see? that's worth looking our way
we are free in ways that we never should be..
sweet release from the grip of these chains.
Lord YOU know our hearts don't deserve YOUR glory.. but still YOU show a love we cannot afford..

- andreas -

Wednesday, August 19, 2009

sedikit recehan buat mereka ..


Ibukota RI atau jakarta ini adalah sebuah kota yang banyak di dapati perempatan/persimpangan jalan yang besar.
Tulisan ini hadir karena apa yang di tangkap oleh kedua mata ini saat setiap kali berhenti atau melewati sebuah perempatan jalan besar di jakarta.
Dari apa yang melekat di mata maka turunlah menjadi sebuah lukisan buram di renungan hati nurani.
Hampir tiap kali berhenti di persimpangan jalan atau lampu merah besar,selalu saja terlihat beberapa sosok mungil tubuh anak-anak jalanan yang lusuh,dekil,kotor dan serba tidak terawat sedang melakukan segala macam upaya mereka untuk dapat memperoleh sedikit uang dari para pengguna jalan raya.
Ada yang mengamen, ada yang menari dengan gaya yang gak jelas.. ada yang dengan cara me lap kaca depan mobil, ada juga yang dengan cara langsung berdiri dan menadahkan tangan mereka di samping kendaraan.
Tentu saja tak selalu apa yang mereka lakukan dengan setiap caranya itu berhasil memperoleh apa yang mereka inginkan, yaitu uang.
Tak jarang mereka harus puas dengan hasil nihil, alis pergi berlalu dengan guratan kekecewaan yang mereka pendam saat traffic light berubah hijau yang berarti setiap kendaaraan harus melaju kembali.
Tapi dengan segera semangat mencoba lagi sesuatu yang mungkin bukan mereka inginkan untuk dijalani itu mendorong mereka untuk melakukannya lagi sesaat setelah lampu traffic light berubah menjadi merah tanda kendaraan-kendaraan yang lain dan berbeda harus berhenti.

Apa yang hadir di hati dan pikiran kita saat tiap kali kita bertemu dengan situasi seperti itu?
saya tau..saya yakin.. cara berpikir kita berbeda, cara pemahaman setiap kita berbeda, dan juga pengetahuan kita akan kehidupan anak-anak jalanan tersebut berbeda.
Ada yang memahami mereka sebagai bagian yang terbuang dari kehidupan social masyarakat, bagian yang hanya mengganggu keharmonisan sebuah ekosistem masyarakat manusia kota.
Atau bagian yang tak sedap- tak enak namun tak bisa disingkirkan dan harus ada di kehidupan social masyarakat kota – sehingga dengan secara otomatis akan menghadirkan status derajat yang lebih baik untuk kita yang memiliki kehidupan lebih baik disbanding mereka. Sehingga dengan demikian kita bisa berbangga dengan apa yang kita punya, dari apa yang kita perjuangkan dan mengatakan : “lihat kita lebih baik dari mereka karena kita telah berjuang, berusaha keras, bekerja dengan baik untuk hidup kita sendiri”

Atau pemahaman seperti apa lagi yang biasanya ada di benak kita?
Sebuah alasan klasik selalu kita genggam manakala kita berhadapan dengan mereka (anak jalanan) yang meminta sebagian paling kecil dari uang yang kita punya.
Yaitu : “ahh..mereka kan di terorganisir! Itu kan ada yang mengorganisirnya, nanti kalo mereka udah dapet duid, mereka setor ke pentolan mreka, -- mreka tuh Cuma alat aja buat ngasilin duid, -- jadi ya percuma ngasi ke mereka, mending ga usah! Mending kita kasih ke yang lebih jelas, lebih pasti aja.”
Toh saudara kita atau family kita aja mungkin ada yang lebih butuh, dll.
Demikian alasan klasik terbesar yang selalu dapat kita miliki untuk menangkal kehadiran bocah-bocah kecil itu.

Mungkin ya benar.. mungkin ya tepat semua alasan apapun yang kita punya untuk tidak memberi sedikit dari recehan kita kepada mereka – anak jalanan tersebut.
Dan selalu kita yakin bahwa apa yang menjadi alasan kita adalah selalu tepat. Apalagi jika kita melandasinya lagi dengan ketakutan-ketakutan kita kalau-kalau orang-orang seperti itu akan ngelunjak dan menjadi malas jika kita terus-terusan beri.
Kesannya bocah-bocah itu adalah manusia-manusia tanpa niatan kuat untuk memperbaiki hidup mereka dan akan selalu terus mengandalkan cara-cara jalanan mereka untuk mendapatkan uang yang dipakai sekedar untuk bertahan hidup.
Terpikir bagi otak logika kita bahwa mereka dalam pertumbuhannya akan menjadi manusia-manusia pemalas dan tak berguna.
Atau bahkan mungkin ada juga yang berpikir bahwa sedikit dari recehan kita tak dapat menolong mereka memperbaiki hidup.

Sekali lagi ya.. mungkin benar semua alasan yang kita miliki itu.
Namun pernahkan kita berpikir sejenak, jika kita berada di posisi mereka?
Pernahkah terlintas sebentar saja di nurani ini bahwa Tuhan tak pernah membiarkan kita- manusia memilih untuk di lahirkan dalam keadaan seperti apa dan bagaimana sesuai kehendak kita? TIDAK.. tidak pernah..
Karena justru dengan demikianlah maka mau bagaimanapun kondisi situasi kehidupan manusia di muka bumi ini, mau sekeras apa kita menyangkal adanya DIA didalam hidup ini. itu menjadi batal dan sia-sia.. karena dengan berpikir bahwa kita semua tak pernah bisa memilih mau di lahirkan dalam kondisi seperti apa di bumi ini maka dari situlah kita semua menjadi tahu bahwa ada kekuatan, ada sebuah kehadiran yang kuat yang mengatur semua lini hidup ini yaitu DIA – TUHAN.

Sama halnya jika kita memikirkan mereka – anak-anak jalanan tersebut, cobalah kita berpikir bahwa tanpa dapat mereka pilih untuk terlahir dalam kondisi seperti yang mereka alami saat ini, tapi mereka (anak-anak jalanan) tersebut mau menerima apa yang mungkin tidak mereka kehendaki terjadi di garis hidup mereka, mereka mau menerima kondisinya dan mencoba untuk terus hidup di hadapan kita sesama manusia ciptaanNYA yang mungkin malah bisa jadi dengan kehadiran mereka membuat perbedaan status derajad kita yang memliki hidup lebih baik menjadi seperti seakan kita berada diatas jauh lebih baik dari mereka.

Mau seperti apapun juga alasan kita untuk tidak memberi sedikit receh kita pada mereka,
Sebenarnya itu semua tak berhak untuk menahan nurani kita semua dalam mengasihani mereka.
Tak sulit rasanya untuk sekedar memberi Rp.500 atau Rp.1000 dari sebagian besar uang yang kita punya.
Saya rasa itu hanya sekian persen dari keseluruhan rejeki yang kita dapat.
Dan yakin seyakin-yakinnya kalaupun.. taruhlah kita melakukannya tiap hari, tiap saat kita berhenti di lampu merah, lalu di kalikan 30 hari (1 bulan) lalu dikalikan 1 tahun.. itupun tak akan dapat membuat kita bangkrut lalu kelaparan.
Coba dibandingkan mereka itu, yang walaupun di mata kita mereka melakukan cara-cara yang hina seperti meminta-minta, namun belum tentu mereka dapat kenyang dalam satu hari itu. Belum lagi mungkin mereka di eksploitasi oleh oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan mereka, coba bayangkan jika mereka tidak dapat memberi setoran—lalu ditambah juga tak dapat membeli makanan, mau seperti apa mereka? Apakah mereka itu Cuma sekedar onggokan daging di pinggir jalan berbau busuk dan tak perlu kita perdulikan??
Tentu tidak bukan??
Bukankah tanpaNYA, tanpa Kasih AnugerahNYA kita semua pun sebenarnya tak lebih dari debu yang tak layak? Jadi jika kita semua yang telah beroleh Kasih KaruniaNYA di kehidupan ini tanpa harus membayarnya atau membelinya, masihkah kita pelit? dan tak mau berbagi sedikit kehidupan? lewat uang receh kita kepada mereka (anak jalanan) – manusia-manusia yang didalam hati mereka merasa bahwa hidup ini begitu sulit untuk mereka jalani..
Toh..bukankah DIA yang telah mati untuk menyelamatkan kita—menebus hidup kita juga tidaklah mati hanya untuk kita saja? Bukankah DIA juga mati untuk mereka (anak jalanan) juga.. untuk semua dari kita yang menikmati Kasih Karunia Anugerah Kehidupan dengan cuma-cuma tanpa perlu kita harus bersusah payah karna DIA telah menanggung semuanya?
Jadi mari berbagi sedikit apa yang kita punya untuk mereka yang kita selalu dapati dan temui di persimpangan jalan ibukota ini.

Tidak kah kita juga telah mendengar dariNYA ; “siapapun yang melakukan kebaikan (memberi mereka makan,minum dan pakaian) untuk mereka yang kecil ini, maka ia melakukannya juga untuk AKU”.
Begitu banyak orang atau mungkin juga kita yang berpikir bagaimana cara melihat TUHAN? Atau menemukan DIA dimana?
Disana..disitu.. di setiap sudut jalanan yang gelap, pengap, di setiap persimpangan jalan..
Di setiap mata bening bocah-bocah jalanan dan di getir hati nan lara anak-anak jalanan tersebut kita dapat melakukan sesuatu yang berarti untuk DIA yang telah memberi hidup.

Masalah cita-cita, masalah karir atau apapun kita dapat pilih.. tapi kelahiran tak dapat kita pilih..
Kita semua tak dapat memilih lahir di kondisi yang seperti apa dan bagaimana dan dimana..
Kita semua boleh berbangga dengan apa yang kita miliki, apa yang telah kita capai, apa yang telah kita terima.
Namun kebanggaan terbesar adalah bukan apa yang kita terima namun apa yang kita beri.

Disana..
There.. at the end of the world.. we are not what we are born, but what we have in our self to be ..


jakarta - dua hari setelah 64tahun indonesia merdeka
written by
stvnandreas.

Wednesday, July 15, 2009

MU vs Indonesia (kebodohan yang menyenangkan) !?


ada sedikit terpikir suatu hal yang aneh ketika gw coba memikirkan satu ajang akbar tanggal 20 juli nanti. dimana akan di gelar suatu pertandingan sepakbola antara Manchester United vs Team Indonesia Allstar.
Manchester United atau biasa disingkat menjadi MU, merupakan salah satu klub sepakbola papan atas asal kota Manchester Inggris.
saya kira tak ada yang tak tahu nama MU ini, hampir semua dari kita tau- walaupun mungkin tidak tahu dengan detail, tapi minimal pasti pernah mendengar lah nama klub sepakbola Manchester United entah itu lewat media massa atau pun lewat kasak-kusuk kawan ketika mereka bicara tentang sepakbola.

nah tanggal 20 juli 2009 nanti, MU akan melawan Team indonesia all star.
ada yang getir ketika saya memikirkan hal ini.. betapa ini merupakan sebuah kekonyolan berbungkus komoditas dengan mengatas namakan untuk naiknya kehormatan bangsa di mata international.

aneh.. ! dimana anehnya? ya jelas aneh ! karena yang namanya Manchester United adalah sebuah klub, dan MU adalah klub yang berbasis di kota manchester. tapi mereka melawan sebuah Negara ( karena kita menggunakan nama Indonesia disitu).
memang.. tanpa mengurangi rasa hormat saya terhadap siapa itu MU dan Indonesia Negara saya, pertandingan tersebut memanglah sah-sah saja untuk digelar..
tapi ya janganlah mengatakan itu untuk sebuah usaha demi mengharumkan nama indonesia di mata dunia international, setidaknya untuk bidang olahraga.

tidaklah tepat jika alasan itu di gunakan disini, karena kenapa?
karena coba saja nanti setelah pertandingan usai, ya kalo team Indonesia menang tentu saja dada setiap orang indonesia bolehlah di busungkan dengan segagah-gagahnya.
walaupun jika team indonesia menang itu sudahlah seharusnya maklum jika kita pikirkan sebagai hal yang biasa saja.. lah.. wong namanya juga Negara melawan Klub Kota kok.. !!
tapi kalo kalah?? mau apa kita? apalagi yang musti di banggakan? dengan logika sederhana saja mendapati bahwa sebuah kota melawan sebuah negara, dan negara tersebut itu kalah telah akan menjadi sebuah hal yang sama sekali tidak bisa kita banggakan.
apakah kita bisa cukup bangga hanya dengan mendapati bahwa klub sebesar MU mau datang ke indonesia?? sama sekali tidak !
atau kita juga masi bisa dengan segala hormat menepuk dada kita dan mengatakan dengan lantang "ada Garuda di dadaku!"

tapi itulah yang di permainkan oleh segelintir orang untuk mendapatkan uang banyak dengan cara menggelar hiburan yang di labeli dengan merk "hiburan rakyat" dan juga dengan mengusung tema utama demi naiknya reputasi bangsa di mata dunia.
tapi herannya kita tak pernah sadar untuk hal-hal detail di balik apa yang di namakan katanya "hiburan rakyat untuk kehormatan bangsa" tersebut.

orang indonesia - rakyat indonesia senang.. MU yang selama ini aksinya cuma bisa di tonton lewat layar kaca televisi, mau datang dan dapat di saksikan dengan langsung di Senayan.
rakyat senang ada segelintir orang yang mau mensponsori kedatangan MU ke Senayan, yang padahal orang-orang tersebut hanya memikirkan pemasukan untuk kantong mereka sendiri.

tanpa sadar terkadang kita rakyat indonesia begitu mudah di "hibur" dengan hal-hal semacam itu, yang kalo kita mau teliti benar tak ada faedahnya bahkan untuk sekedar menaikan martabat bangsa ini sekalipun.
hiburan sesaat yang membuat semua terlena sejenak dari masi banyaknya hal yang perlu di benahi di rumah kita - Indonesia ini.
toh.. kalopun ada sebuah bentuk usaha untuk menaikan reputasi bangsa atau membuat nama Indonesia di hormati oleh dunia international, tak perlu hanya dengan cara-cara menggelar pertandingan konyol seperti itu.
begitu banyak contoh bentuk-bentuk usaha untuk menaikan martabat bangsa, lewat prestasi manusia-manusia nya di kancah international ataupun lewat pemerintahan yang berfungsi baik sebagai pengatur jalannya peri kehidupan di dalam negrinya, sehingga dengan demikian mata dunia dapat tertuju pada Indonesia sebagai sebuah model Bangsa dan Negara yang patut di segani dan di hormati oleh sesama bangsa-bangsa di dunia.

Soekarno pernah dengan berani mengatakan "walau sampai harus berdarah-darah sekalipun, kita (indonesia) harus tetap berdiri di atas kaki sendiri, di buminya sendiri"
bagi dia tak ada kisah manis bagi Negara-negara miskin seperti Indonesia yang membangun dengan modal dan bantuan asing. semua bentuk tetek bengek manajemen pembangunan yang diperbantukan dan arus teknologi modern yang di alihkan agar si miskin kaya dan mengejar Barat - hanyalah alat penghisap si miskin yang membuatnya semakin bodoh dan terbelakang.

walaupun konsep "berdiri diatas kaki sendiri" belumlah sampai di tujuan, tapi setidakanya memberikan kebanggaan pada eksistensi bangsa ! daripada hanya sekedar menjual hiburan palsu berlabelkan ("hiburan rakyat untuk reputasi bangsa") - kepada rakyat bangsanya sendiri untuk keuntungan segelintir orang saja.

geram rasanya mendapati ketidakadilan yang disadari oleh semua orang justru seperti sebuah keadilan untuk mereka.
terasa semakin benar adanya bahwa di negeri ini terdapat begitu banyak manusia tetap tertawa sekalipun mereka sedang terbodohi.

tak bermaksud menyerang ataupun tak menyetujui dengan adanya pertandingan MU dan Team Indonesia Allstar nanti.
tapi hanya sekedar berbagi pemikiran, untuk sama-sama kita mau mengerti sekiranya apa-apa saja kah itu yang benar-benar bemanfaat dan berguna bagi bangsa ini- bangsa kita- Indonesia.
di tengah-tengah situasi keadaan jaman di mana hampir sebagian besar rakyat indonesia tak merasa berbangga mendapati dirinya adalah bagian negri ini, yah..setidaknya jangalah kebanggaan itu semakin terkikis oleh adanya niatan sekelompok orang yang menjadikan sebuah hiburan rakyat palsu sebagai komoditas demi keuntungan mereka sendiri.

semoga di hari-hari yang selanjutnya.. kebodohan semacam ini tidak terlanjutkan di kehidupan bangsa Indonesia dalam pencarian tegaknya harkat martabat hidup manusia Indonesia.

cuap seribu janji seribu cerita

kotor di mata hati keriput derita

sudah jangan di tambah kami sudah muak

memang kau tak kenal siapa diriku

tapi wajahmu lekat

disetiap tembok harapan tiap sudut jalanan

janjimu terasa dekat..

kata cerita masuk telinga derita mereka cuma berita

ini negara bodoh yang sangat aku bela

layaknya kekasih yang tercinta

tiap jengkal aku mendaki terasa hampa

sebetulnya apa yang kita miliki? tak ada

kebanggaan terhadap diri sendiri? tidak juga

kepemilikan negara ini?

siapa yang kucacimaki?



negri ini dididik untuk bermimpi

negri ini terbiasa dibohongi

negri ini dihibur untuk ikut bernyanyi

tapi tetap miskin bodoh dan sombong

Saturday, July 4, 2009

Nommensen dan Pemilu 2009

Gak terasa..Cuma dalam hitungan hari lagi kita, bangsa ini, bangsa indonesia akan menjumpai hari dimana seluruh aktivitas bangsa ini terfokus dalam satu kegiatan yang di tujukan untuk memilih satu pasangan yang akan menempati kedudukan tertinggi dalam sistem pemerintahan kita. yaitu pemilihan presiden dan wakilnya masa bakti 2009-20014.

Dua orang yang akan paling memegang kendali mau kemana dan mau seperti apa bangsa ini dalam melangkahkan jejak catatan kehidupannya menuju masa yang di depan.

tentu sesuai dengan aturan yang ada, bahkan di bakukan dalam bentuk UU Pemilu, kita semua berhak untuk mengaspirasikan suara kita dalam menjatuhkan pilihan kepada siapa kita akan mempercayai kemudi laju bahtera bangsa dimana kita ikut berada di dalam nya.

Jalannya masa kampanye pun sudah kita nikmati selama beberapa waktu belakangan terakhir ini.

Kadang ada celaan dan sumpah serapah kita keluar spontan saat kita menyaksikan acara-acara yang menayangkan perdebatan para capres tersebut.

Ketidak setujuan yang hanya terpendam di benak kita saat merasa bahwa apa yang menjadi janji,visi,misi mereka tidaklah sesusai harapan kita..

Anggukan dan decak kagum juga terkadang kita berikan saat terpikir bahwa apa yang mereka (para capres) utarakan sesusai dengan apa yang menjadi mau kita..

Ataupun juga tawa terbahak-bahak membahana saat celetukan, tingkah polah para capres tersebut menyentuh sisi humor kita.

Macam-macam..aneka rupa apresiasi kita terhadap jalannya sebuah prosedur politik untuk pemilihan pemimpin negri yang sering di juruskan pada istilah pesta demokrasi.

Entah bagaimana sampai sejauh ini.. setelah semua apa yang saya saksikan,dengar dan lihat pada jalannya proses pemilu, tak satupun dari seluruh pasangan capres-cawapres yang ada menarik minat saya untuk memilihnya, bukan brarti saya adalah seorang warga Negara yang apatis ataupun karena prinsip-prinsip politik yang saya anut membuat saya merasa bahwa tak perlu untuk memilih satupun dari pasangan capres-cawapres tersebut.

Tidak.. bukan seperti itu ada nya yang membuat saya tak kunjung jatuh hati pada salah satu pasangan yang harus dipilih tersebut.

Tapi ada semacam keraguan menyelimuti alam pikiran ini, semacam rasa pesimistis apakah keadaan bangsa ini akan semakin membaik?

Membaik tidak hanya bagi segelintir orang atau kelompok saja..

Atau bagi satu dua orang yang menikmatinya dengan posisi dan kedudukan mereka.

Tapi membaik bagi keseluruhan rakyat,keseluruhan komponen bangsa.

Apakah setelah sekian banyak rupiah terhambur untuk penyelenggaraan keseluruhan proses pemilu ini sampai nanti puncak hari H nya untuk memilih pemimpin utama negri ini akan membawa kebaikan bersampulkan kesejahteraan melekat di pangkuan ibu pertiwi?

Masalahnya adalah seorang pemimpin yang bagaimana dan seperti apa sih yang harusnya memimpin negri ini?

Sejenak saya teringat hari dimana saya berdiri di depan sebuah batu nisan di sebuah bukit di kota Tarutung – Sumatera Utara.

Ya kira-kira hampir 8 tahun lalu di pertengahan 2001, saya berada di bukit itu memandangi sebuah batu nisan sederhana di atas kubur itu.

Adalah makam dari seorang Nommensen, seorang Jerman yang 17 tahun terakhir hidupnya ia habiskan di Tanah Batak bagi kemajuan masyarakat batak sendiri.

Siapa dia?saya tak kan banyak terlalu uraikan disini.

Tapi biarlah saya kutip salah satu pernyataan seorang tokoh Negara ini;

“Kalau dulu Apostel Nommensen tidak datang ke sini, mungkin kita orang Batak masih memakai cawat sampai sekarang,” kata TB Silalahi yang juga penasihat Presiden SBY itu, didampingi Bupati Tobasa Monang Sitorus dan wakilnya Mindo Siagian.
“Saya sampai dua minggu membaca buku-buku tentang sejarah Nommensen. Saya betul-betul mengaguminya. Bayangkan, 17 tahun dia di Tapanuli Utara, lalu dengan berjalan kaki, melalui hutan yang penuh binatang buas, datang ke daerah Toba. Kemudian dengan solu [sampan] dia menyeberang ke Pulau Samosir. Luar biasa.”


Kutipan diatas di ambil dari salah satu artikel sebuah surat kabar dan juga bataknews.blogspot.com

Saat itu 8 tahun lalu ketika saya berdiri di depan batu nisannya (Nommensen) ada sesuatu yang hangat mengalir jatuh dari kedua mata ini..Tak terasa saya menangis haru ketika pelupuk mata ini bertumbukan dengan sederet tulisan yang di pahat di nisan tersebut berdasarkan kata-kata sang tokoh yang terbaring abadi di bawah tanah diatas bukit Tarutung itu. Kata-kata sederhana tapi sangat mengguncang kesadaran nurani hati ini..

“biarlah hidup atau mati aku berada di tengah-tengah bangsa ini”

Demikianlah kata-kata sederhana yang bermakna dari seorang Jerman yang mungkin saja tak perlu bersusah payah datang ke Tanah batak untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi orang-orang disitu. Apa yang dia cari? Dengan semua keadaan Jerman yang jauh lebih baik dari pada negeri ini sudahlah cukup untuk menjadi sebuah alasan bagi seorang seperti Nommensen untuk tetap mencari kenyamanan di negrinya.

Tapi toh dia justru malah menunjukan hati seorang manusia yang menjalankan fungsi kemanusiaannya dengan tepat dan benar bagi kebaikan orang banyak, yang kalau mau dipikir secara untung dan rugi – apa untung bagi dirinya dengan datang ke negri ini.

Bagi orang Batak, Nommensen bukan cuma tokoh pembawa agama. Ia juga dikenal sebagai pembaharu yang membangun sektor pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Selama berada di Tanah Batak, Nommensen telah mendirikan 510 sekolah dengan murid 32.700 orang, antara lain di Balige, Tarutung, Siantar, Sidikalang, Samosir, dan Ambarita. Setiap mengunjungi desa-desa dia selalu membawa kotak obatnya, dan berusaha menyembuhkan penyakit warga.

Dari apa yang saya kisahkan diatas mengenai Nommensen, adalah sebuah perenungan bagi kita semua ketika kita memutuskan kepada siapa suara atas nama hak sebagai warga Negara ini kita berikan bagi capres atau calon pemimpin negri ini.

Bahwa siapapun dia yang maju mendekati kursi utama kekuasaan negri ini haruslah seorang calon pemimpin bangsa yang memiliki kata-kata “biarlah hidup atau mati aku berada di tengah-tengah bangsa ini dan bagi bangsa ini saja”

Seorang yang benar-benar men set up keseluruhan hati dan pikiran nya hanyalah bagi Negri Indonesia ini.

Bukan seorang yang hanya mengucap seribu janji, menebar pesona dengan perilaku bijak dan santun sesaat demi membius emosi sentimental rakyat, bukan pula seorang yang kepentingannya adalah demi partai nya atau kelompoknya.

Tapi seseorang yang mencintai negri ini dan menempatkan Persatuan, keadilan social, kemanusiaan yang adil dan beradab, permusyawaratan perwakilan dan kesejehateraan social bagi seluruh manusia di bentangan seluruh penjuru mata angin di Nusantara Indonesia ini

Seorang pemimpin dengan kekuasaan yang justru tidak mecintai kekuasaannya itu sendiri melainkan mencintai Tugas mulia yang ia emban dengan berpikir kebaikan yang menyeluruh bagi Negri ini.

Jadi siapapun yang anda pilih nanti,cermati dan amati..apakah ia seseorang yang memilik hati bagi bangsa ini, jika tidaklah anda temukan itu pada kesemua capres-cawapres yang ada tersebut, maka adalah sesuatu yang lebih tepat jika kita tak memlilihnya sama sekali.

Ketimbang menaruh nasib bangsa ini lewat ajang tebak-tebakan berbungkus kira-kira.

Sesuatu yang perlu kita tau bahwa ini adalah bukan perjudian dengan secoret tinta hitam sebagai taruhan kita. masa depan bangsa ini tak pernah dapat di tentukan dengan sebuah perjudian.

Saya tak sarankan untuk kita semua tak melakukan pemilihan….sekali lagi tidak,

Tapi hanya sekedar mengingatkan bahwa sebagai warga Negara yang turut serta menentukan jalannya peri kehidupan bangsa ini.. hendaklah kita semua dapat menyikapi dengan bijak,cerdas dan tau benar apa yang sedang kita lakukan sekalipun termasuk dalam memilih seorang pemimpin Negara.

Kalopun tak di hari ini kita dapat jumpai seorang pemimpin yang mampu berkata : “biarlah hidup atau mati ku hanyalah untuk bangsa ini” semoga harapan dan doa kita semua suatu hari kelak terdengar oleh generasi yang melanjutkan apa yang harus di lanjutkan demi sesuatu yang lebih baik dan itu untuk rakyat Indonesia.

andreas vic - jakarta- menjelang pemilu 2009

Wednesday, July 1, 2009

tentang cerita teman


moga semuanya baek-baek aja dan gak terjadi seperti yang di cemaskan. itu yang jadi harapan gw.

kaget juga sih dengerin penuturan lo tentang apa yang terjadi dengan adik lo.
sekaligus geram dengan yang namanya narkoba. kayaknya bakal akan terus n terus ada setiap hari yang namanya korban dari bubuk bius sesat sesaat tersebut.
balik lagi ke soal diri lo, bener dah.. gw tuh beruntung punya temen kayak lo di kampus.
gak pernah usil dengan siapa gw n bagaimana gw, tapi bukan brarti lo gak peduli sama gw.
bentuk kepedulian lo buat gw emang sih cuma kecil aja tapi kadang datang nya selalu tepat dengan kondisi sulit yang gw alami hehehe..
thank u ya buat boncengan yang selalu tawarin buat gw seusai kelas.
walopun cuma deket aja dari pasar minggu menuju lebak bulus, tapi setidaknya gw bisa berhemat 2000rupiah tiap harinya hehehe.

kadang di sela-sela perjalanan singkat di atas dua roda tersebut seringkali curhat-curhat an lo meluncur berisik beradu dengan deru angin dan suara knalpot metromini.
mengkisahkan sedikit penggalan-penggalan cerita hidup lo yang tadinya gw pikir lurus-lurus aja, tapi kenyataannya selama ini lo ternyata bisa banyak nampung keluh yang gak terucap itu.

awalnya cuma jadi uap selintas lalu di telinga gw, seperti terpaan angin di wajah ini tiap kali duduk manis di jok belakang sepeda motor lo.
tapi lama kelamaan ada sebuah cerita yang ternyata gw sadari selalu terulang tertangkap di gendang telinga ini.
"gw tuh ga punya temen stv.. bayangin udah segede gini gw tuh cuma punya temen lo sama si fahmi doank, cuma kan lo tau sendiri kalo si fahmi tuh lebih banyak cengengesan nya kalo gw lagi cerita ma dia"

laahh..masi mending pahmi kali, di banding gw yang kalo tiap kali dengerin cerita lo cuma jadi sepintas lalu doank (isi hati gw berbisik).

"truss, kok bisa sih lo ngerasa gitu?gak punya temen sama sekali selain gw n fahmi?"

"ya gak tauu.. kerasanya gitu aja, gw gak penah deket ma sapa-sapa"

jadi tersentuh hati ini mendengar tuturan polos lo kawan..
sekaligus bercampur dengan rasa sesal karena mendapati diri ini seharusnya tidaklah pantas untuk menjadi salah satu temen yang lo pilih untuk masuk dalam daftar teman yang pantas buat selalu lo simpen.
"adik gw kena HIV stv ! gw yakin banget walopun blum bawa dia cek di dokter, tapi dari gelaja n tanda-tanda nya mengindikasikan kesitu"
"gw sedih bgt stv.. gw sayang banget ma adik gw itu"

gettin' shock gw mendengar berita yang lo sampein lewat sambungan telepon tadi, apalagi gw bisa mendengar getaran suara lo nahan tangis waktu lo critain itu ke gw.
emang sih gw ga kenal adek lo.. cuma pernah beberapa kali aja bertegur sapa dengannya.
gw tau setiap kata penghiburan gw buat lo tadi itu gak bawa efek apapun untuk rasa sedih lo atas apa yang terjadi.

lo cuma mau di dengerin, lo cuma butuh gw dengerin apa yang membuat lo sampe begitu terhempas ke dalam lubang kesedihan.

karena buat lo cuma gw yang menjadi temen buat lo..
temen yang dodol.. yang kadang malah gak pernah inget lo sama sekali..
temen yang selalu lo cari seusai kelas buat lo boncengin sampe lebak bulus.
malem ini gw berdoa apapun yang terjadi lo bisa tetap tegar !

apa yang terjadi kadang gak mau kompromi dengan harapan yang kita kandung dalam hayat, tapi bolehlah kita tetap tak membiarkan harapan itu terhempas deru kencang laju angin putus asa.

Tuesday, June 30, 2009

yang merdeka itu bangsa nya bukan negara nya


Salah satu kesalahan terbesar di bangsa ini adalah sudah tahu itu salah tapi tetap dibiarkan saja.

rasa kepedulian kita akan sejarah juga belumlah sampai pada tahap apreciate yang baik, seperti layaknya orang-orang di luar sana terhadap sejarah bangsanya.

tanggal 17 agustus 2009 nanti (emang sih masi 53hari lagi dari sekarang) kita seluruh rakyat bahkan aparat negara mulai dari presiden sampai yang terbawah selalu mengulangi kesalahan yang sama tiap tahun nya.

di spanduk-spanduk yang besar di jalan2, bahkan di tempat-tempat instansi pemerintahan dll semua bertuliskan “dirgahayu RI ke 64″ “HUT RI ke 64″ dan ketika upacara kenegaraan diselenggarakanpun untuk memperingati kemerdekaan RI.

padahal itu salah besar! kenapa? karena pada 17 agustus 1945 yang merdeka adalah Bangsa Indonesia! saat itu Sukarno belumlah menjadi presiden, belum ada UUD, belum ada kabinet, dan lain lain lagi yang merupakan syarat dari sebuah negara.

sukarno dilantik menjadi presiden pada keesokan harinya 18 agustus 1945 dan hari itu juga di sah kan UUD 1945 yang menjadi konstitusi negara. distulah baru NKRI terbentuk secara sah !
jadi yang merdeka pada saat itu adalah Bangsa Indonesia! kalopun kita mau memperingati “HUT RI” yang harusnya kita peringati ya pada 18 agustus nya. karena 17 agustus harusnya kita memperingati Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia!

lalu kapan bangsa indonesia itu lahir? pada tanggal 28 oktober 1928 lah bangsa ini lahir lewat sebuah ikrar bersama sekitar 750 pemuda yang hadir untuk mewakili kaum nya masing-masing!

yang mengherankan sampai hari ini 28 oktober tidak pernah kita peringati secara besar dan selayaknya, padahal itu adalah moment terpenting dalam jalan nya sejarah bangsa ini.
dimana bangsa ini terlahir dari sebuah ikrar sumpah yang akhirnya mengikatkan seluruh komponen yang beraneka ragam untuk berfusi menjadi satu dan bercita-cita mencapai tujuan yang satu pula untuk kesejahteraan bangsa.

saya heran apakah kurang ahli sejarah di bangsa ini? tentu tidak juga.
atau kah mereka tidak mau menyuarakan hal ini kepada pemerintah?

Atau malah pemerintah itu sendiri termasuk sang presiden berslogan ‘lanjutkan’ itu mau terus selalu meneruskan kesalahan yang sama berulang kali dalam perjalanan sejarah bangsa ini?
alias juga selalu membiarkan bangsa ini tak pernah terijinkan untuk belajar pada kemurnian jalannya sang sejarah bersama seluruh fakta di dalamnya.

bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghormati jalannya sejarah bangsanya secara utuh dan benar.

Sehingga melalui keutuhan dan kebenaran sejarah itu sendiri bangsa ini dapat tau dan melangkah tepat secara bijak untuk hari depan dimana seharusnya cita-cita para pendahulu kita telah berjejak kokoh di pangkuan ibu pertiwi !



Dari yang masi peduli akan jalannya sejarah bangsa ini
- an -

maaf dan terimakasih

Maaf dan terimakasih Ini bukanlah sebuah surat perpisahan..
Ini juga bukanlah sebuah catatan mungil sebagai pertanda usainya cerita panjang hidup ini.
Ini juga bukanlah sebuah tulisan bahwa tulisan dan catatan-catatan ku akah berhenti disini.
Tidak.. ini hanyalah sebuah bentuk nyata dari apa yang sudah terlewat dan apa yang masi buram kulihat samar di depan sana.
Tak terasa hampir semakin menuju tempat tujuan terakhir untuk ku pulang.
Tentunya berbagai potongan kisah baik yang selesai ataupun belumlah selesai sudah terlewati seiring dengan selalu terbitnya matahari pagi dan terbenamnya di pelukan malam.
begitu banyak salah yang kubagi dan begitu sedikit bahagia dapat terasa jika mengenalku.
Maafkan jika ku pernah menjadi orang yang paling menyebalkan, menjengkelkan dan sangat memuakan dengan segenap ego diri ini.
Mungkin apa yang telah terucap menjadi sebuah kepedihan, dan Apa yang telah terwujudkan mungkin menjadi sebuah caci maki.
Tak apa.. karena kudapati diri ini tidaklah seputih kertas kosong yang berisi penuh kilai impian.
Tak apa.. jika benci menjadi sebuah bentangan lebar diantara kita untuk mencegah datangnya lara yang terendap. Maaf jika serpihan-serpihan tajam menyayat masih tertinggal di belantara kelana luka.
Terimakasih untuk segala keindahan.. bahkan terkadang sebuah penerimaan yang tulus walau sesaat untuk sekedar dicicip.
Terimakasih karena mengijinkan ku singgah di retak-retak tanah kering kehidupan ini. Membuatku mengenal siapa – bagaimana –dimana – kapan – dan seperti apa bejana makna arti hidup itu untuk ku.
Ku ingin bercerita, bahwa disini kutunduk dan ku mulai rasakan berat langkah ini untuk kembali menjejak. Kadang tawa lepas telah benar-benar lepas melayang ke langit rindu..
Kebenaran dan kejujuran seperti apa yang kutau sejauh sesal tak pernah menyelimuti ku.
Pada ringkasnya ini hanyalah sebuah catatan kecil,
sementara hening membawaku menghaturkan segenap maaf dan terimakasih pada siapapun yang pernah atau sudah mengenal seorang aku di dalam kehidupan yang sama-sama menjadi panggung bagi kita untuk melakoninya,
mungkin seorang aku adalah pernah menjadi orang yang paling tidak ada artinya didalam episode-episode cerita kita atau bahkan mungkin menjadi orang yang paling ingin di lupakan dari pohon sejarah yang kita tanam. Untuk semuanya itulah MAAF kutulis disini.
Mungkin seorang aku pernah atau masih menjadi sesuatu yang dapat di simpan terselip di bagian buku tebal cerita tentang cinta,harapan dan perjuangan di kehidupan tak pernah selesai untuk di akhiri, untuk itulah TERIMAKASIH ku tulis disini


- an -
“sejenak syukur terpanjatkan – dan hadirkan Maaf serta Terimakasih untuk semua.”

pamit

Padam sudah pijar cahaya di hati ini..
Terhempas dan terjerembab di padang nelangsa..
Sepi tak ber ujung kini menyeretku dalam keseluruhan hampa.
Baru sejenak kurasakan hangatnya rumah bagi hati ini
Kini ku tlah terlempar jauh keluar darinya..
Maafkan jika kau dapati setiap jengkal noda hitam di telusur jiwa ini.
Maaf jika ku tak lagi disini..
Mungkin kini harus ku cari jalan itu dengan sendiriku..
Jalan panjang tuk kembali ke rumah..
Ku mohon suatu saat nanti..kau akan tetap menunggu di depan pintu rumah itu
Karena aku selalu ingin pulang..
Ketika letih dan terasa berat langkah ku menapaki setiap kesalahan ini.
Inginku selalu dapat katakan agar kau tetap disini di puing runtuh pilu ku.
Menemani gelapnya lorong panjang mimpi –mimpi kelabu ku
Ku kan pamit sejenak..tuk merangkai sesal dan asa.
Tapi ku mohon jikalah kerelaan itu ada pada mu.. ku mohon katakan bahwa nanti ku dapat pulang kembali ke hangatnya rumah itu..
Karena tak ada lainnya yang ku inginkan dalam perjalanan ini selain tuk kembali pulang di rumah itu..
All I want is you.. my hearthome

ku beri kau sebatang rokok dan kau pun bahagia lewat tawa

Bergegas ku memburu waktu menuju sudirman karena gak mau kehilangan waktu yang sangat langka (berhubung orang yang kutemui adalah adikku - manusia paling sibuk se indonesia) to spend a happy Sunday with my luvly sist..
Baru pertama kali ke sudirman city walk, beberapa kali lewat Cuma nanya aja dalem ati “tempat apa sih tuh?”
Menggunakan moda transportasi yang sangat di banggakan pemerintah DKI yaitu TransJakarta busway, ku pun berhenti di halte Karet.
“musti naek apaan yah ke city walk dari sini” gumam ku..
Tapi setelah berpikir kilat akhirnya ku putuskan buat jalan kaki aja..even matahari cukup mentereng bergaya di atas sono.
Dekat sih dari halte itu..tapi berasa jadi jauh karena panas matahari plus tenaga yang blumlah menempel di badan karena asupan yg juga belum sempat masuk ke perut sejak melek mata pagi tadi.
Kecepatan langkah sempat ku tambahin karena haus pun menyergap mendadak terbayang segarnya ThaiTea ^^

Tapi sejenak kuperlahankan kembali saat akan menyebrang menuju tempat tujuan.
Mata ini tertumbuk pada se sosok gontai tubuh seseorang yang kepayahan melangkahkan kelesuannya.
Yang lebih membuat ku menahan langkah lagi karena kudapati dia mengamati ku..
Wew.. kenapa ya --“
“ini sih orang gila” diri ini memastikan dalam benak..
Karena emang penampilannya yang tak layaknya seperti orang-orang pada umumnya.
Badan kucel , tampaknya lama tak tersentuh wangi sabun, pakaian butut yg mungkin itu milik satu-satunya yang menjadi kebanggaannya sebagai manusia.
Dia ngasi tanda.. tanda dengan gerakan tangannya kepadaku ..
Menggerakan dua jarinya (telunjuk dan jari tengah) membentuk huruf ‘V’ yg di dekatkan ke mulutnya..
Cepat ku mengerti bahwa itu tanda bahwa dia minta rokok !!
Rokok !? yea.. yakin banget dah dia minta rokok, karena setelah berada di dekatnya ku ku tanyakan padanya “kenapa?rokok ya?” dan dia mengangguk membenarkan.
“iyah bentar” jawabku.. lari aku ke warung rokok dekat situ, dan kubeli sebatang rokok ketengan bergambar djarum n segelas mineral water.
Dia ngikutin di belakangku, dan ku berikan segera rokok itu, ‘cetek’(bunyi pemantik) kunyalakan api untuknya.

Dia pun tertawa..SENANG! menyeringai..memperlihatka
n kotor isi mulutnya dan kerut wajahnya yang melebar.
Ku mengangguk meng ‘iya’ kan bahagianya..sambil lalu kutinggalkan dia dengan segelas air mineral yang sudah tergenggam di tangannya. Dan jerat bahagia terpancar di mata lelahnya.
Masuk ke dalam city walk yang menyambutku dengan sejuk udara AC nya, mendapati adik ku yang sedang duduk tersenyum-senyum menikmati yogurt segar di tangan.

Bertanya-tanya hati ini..
Bahagia orang itu hanya dengan sebatang rokok?? Sangat sederhana..
Bahwa apa yang membuat dia bisa tersenyum di siang minggu ini hanyalah sebatang rokok!
Begitu banyak keinginan tertahan di angan ini.. kadang kesal menggugah karna tak kunjung ku dapat.
Begitu banyak cerita kudengar dari mereka yg tak pernah puas.. tak pernah cukup tentang keinginan ini dan itu untuk sekedar memuaskan hasrat yang sebenarnya tak perlu saat itu jg untuk di penuhi..
Atau hanya sekedar untuk menambahkan sedikit tingkat gengsi agar terasa eksis mengkilap di belantara metropolitan.
Dan mereka pikir kebahagian datang dari kelebihan atas apa yang seharusnya tak terlalu di butuhkan. Bahagia datang dari apa yang mahal dan membuat penampilan menjadi terasa sedang mengikuti gaya paling up to date hari ini dan mutakhir.
Begitu banyak orang tak dapat memiliki kata “cukup” di hari-hari mereka..
Dan jauh dari kata “enough” untuk berhenti berhasrat memoles nafsu.

Tapi ku dapati dia yang berjalan gontai di hari minggu ini dapat tertawa lebar dan bahagia hanya karena sebatang rokok!
Ternyata orang yang lebih tak waras dari aku lebih dapat memeluk kata “cukup” di harinya yang tak sebahagia apa yang menjadi hari ku.
Telah dia jemput tawa lebar dan bahagianya dengan “cukup” hanya sebatang rokok!
Thank to you slummer!! Who made me learn about what is “enough” on this Sunday..
May on the next of ur lil’step, by God’s way you will meet peoples who’s can give what u need to make you enough on everything.
Tampak bahagia hanyalah di dapati jika hasrat ini untuk selalu tak cukup dapat berhenti dan sejenak berkata “aku cukup”

what a day today? this is a sunday bloody sunday
And today when we heard the millions cry
The real battle yet begun
To claim the victory.
We eat and drink while tomorrow they die..
Theres many lost, but tell me who has won?

mau protes karena gw kasi dia rokok? silahkan.. gw cuma pengen dia bisa tertawa di siang panas minggu ini.

sudirman - jakarta - 2008

maaf gw lupa nama lo..

mata gw sibuk memperhatikan dan menunggu munculnya bus yang sudah sekitar hampir 30 menit sejak tadi

gw tungguin.. sampe tiba-tiba:

"oiii pen.. oii stev.. masuk..masuk!" bgitu triak seseorang dari dalam sebuah kotak beroda 4 yang tiba-tiba brenti tepat depan gw..

sapa tuh..? ohh gw kenal wajahnya..langsung gw masuk,

"mau kemana lo?" tanyanya.. "mau ke sunter"

"naek apaan dari sini?" lanjutnya,

"naek bus dulu nti sambung busway n nti sambung lagi metromini yg ke sono"

"ohh ya uda gw anterin lo sampe halte busway yak" ---- "beneran nih ga papa?" basa basi ku padanya.

"santai aja, sekalian lewat ini, tapi kalo sampe sunter ga bisa beda arah soalnya"

"gmn kabar lo?" lagi dia bertanya..

gawat!! gw lupa namanya --''

tapi asli beneran lupaaa.. dah gw brusaha keras gw inget2..tetep gak bisa inget..

masa gw mesti tanyain ("eh sorry nama lo sapa?") gilaa mending jangan dah ! apa kata dunia ntar?

cemas banget hati ini.. jangan sampe deh dia bisa liat gelisah muka gw karna gw lupa namanya.

bodohnya gw..sampe bisa lopa nama temen..tak henti-henti benak ini menyesalinya

tapi emang payah lah diri ini kalo disuru ingat-ingat nama orang yang dah lama gak ketemu.

ginko biloba rasanya perlu lebih banyak lagi gw konsumsi !

alhasil sampe tiba di halte busway pun gw masi tak bisa juga ingat namanya..

beruntunglah gw dia gak menyadari kekonyolan ini.

"sampe sini ya stev..ati ati lo!"

"iya sampe sini aja..thank you ya..lo jg ati ati di jalan, ga usah but ngebut!"

legaaa rasanya bisa kluar dari balik pintu kotak 4 roda tersebut..

tapi rasa bersalah masi merongrong memenuhi isi kepala ini..

sapa sih ya namanya..!!? --''

bahkan sampe gw tulis ini .. masi gak bisa gw inget jg namanya..

maapin gw yak.. tapi makasi buat tumpangannya..

setidaknya membuat gw tersadar..ada juga orang yang mau melakukan sedikit kebaikan kecil kepada orang lain tanpa perlu orang yang lo kasi kebaikan tersebut menyebut nama lo..^^

ahh itu sih alesan gw doank supaya lepas dari rasa bersalah..gak bisa inget nama temen lama..huhh !

tapi sekali lagi trimakasih tumpangannya.. dan maaf gw lupa nama lo !

this is my reply ..


Kereta yang ku tumpangi hari itu mulai melaju perlahan.. meninggalkan pertemuan singkat kita setelah cukup lama terbuang dalam jalan panjang tak bertepi yang kita coba lalui dengan kesendirian kita masing-masing.
Tlah cukup lama mata ini tak menatap wujud mu kawan.. tapi selalu kudengar lika liku kisah manis dan pahit perjalananmu.

Kereta yang melaju hari itu semakin membawaku menjauh dari kotamu..
Sempat ku kunjungi dirimu, kudatangi dirimu dengan rindu yang terjawab tatap nanar memancarkan beban yang mungkin terasa letih tak terbagi dari tuturmu.. tersimpan ketidak berdayaan yang sekarang mengikat hari-hari mu kawan..

Kudapati perangkap kelam jiwa kini telah menyelimutimu dengan awan-awan nestapa..
Dirimu yang dulu begitu bersemangat menantang apapun yang kau jumpai di lingkar labirin pencarian makna hidup, kini tlah terlena oleh redup awan-awan gelap mencekam.
Sepertinya kau telah kalah kawan.. dengan kelumpuhan separuh tubuhmu itu..

Terasa tertahan perih dan airmata ini ketika sambutmu menerimaku di depan pintu itu..
Tapi tak kubiarkan jatuh dari langit-langit pelupuk mata ini..agar dapat kau lihat bahwa akupun tegar menghadapi semuanya.. sehingga dapat sejenak kau lepaskan beban itu kepadaku..karna kau melihatku tegar di hadapanmu sobat.

Teman..jangan kau katakan bahwa kini aku lebih baik dari mu..
tidak teman.. disini aku tak lebih baik dari yang kau kira
hanya saja keputus asaan mu telah menyangkanya demikian.. memenjarakan mu pada pahit tak berkesudahan.. yang sangkamu akan selalu menjadi bagianmu hingga akhir.
Tidak tidak..!! jangan berhenti disini ..
Aku ingat dulu saat-saat kita sama-sama pernah menjadi gila untuk mentertawakan warna-warna palsu yang kita lihat..
Aku ingat barisan kata dalam bait sebuah lagu yang selalu saja kau paksakan suara sumbang ini untuk menyanyikannya dengan iring petik gitarmu.. kini terngiang di renungku.
Kita pikir hujan di bulan November akan dapat selalu mengguyur membawa pergi penyangkalan kita akan rasa sakit di nadi ini.
Tak kah kau ingat teman..bahwa pernah kau dapati ajal hampir menjemputku tuk terbang jauh meninggalkanmu..

Tidak kah kau sadari kita telah lewati semuanya itu..dan sampai di hari ini..
Masa di mana kita Terjatuh..terjatuh dan terjatuh lalu bangkit dan berusaha tak terjatuh lagi telah kita tinggalkan jauh di belakang sana..
Lihat teman..diri ini.. masi sama.. kita masi sama.. masi mengejar mimpi-mimpi indah tuk dapat lagi tak tersisih.
Katamu kita hanya akan dapat sembuh jika maut telah memimpin langkah ini tuk pulang..
Tidak !! jangan pulang sekarang…

Kita dapat pulang nanti…dengan cara yang pantas kawan! Setidaknya jika di persimpangan jalan di depan sana tlah ku temukan arah tuk kita pulang.. kan kuberitahu itu padamu teman..tapi nanti bukan sekarang.

Rela tak akan ku panggil untuk hadir di hati ini melihat dirimu mendahuluiku menuju rumah penerimaan tuk kita.
Jangan sekarang teman.. jangan menyerah dengan diam mu.. dengan belenggu keputus asaan karena dirimu tlah tak berdaya sekarang.
Jangan hanya menunggu.. diam terpaku saja.. mari lanjutkan hari-hari yang tersisa dengan segenap apa yang kita mampu.. apa yang kita belum selesaikan.
Disini harap dan doaku terucap ke langit untukmu teman.. untuk kau dapat sembuh..
Untuk kau dapat merasakan sebuah kemenangan atas sebuah perjuangan yang tlah menghitamkan darah ini..darah kita yang merah..
Lepaskan takutmu tuk melihat kilau mentari seusai malam panjang yang selalu menyerang risaumu itu..
Jika nanti memang kau sudah harus berhenti di sisi jalan terjal itu.. berhentilah dengan penghabisan asa yang paling terakhir dari yang kau miliki.

Sebab darah itu merah teman ! semerah perjuangan ini untuk kluar dari pekat hitam jerat putus asa..


Tuk seorang teman disana..diantara putus asa dan harapan..
Ini adalah jawabku ! untuk apa yang kau pertanyakan..
Dan untuk semua dari kita yang pernah terjebak di bius hitam penawar lara sesaat.


We know my friend.. HE made us fall forever..with no end insight..
until we can understand that we are nothing without HIS grace !

andreas -

cerita seusai sarapan gado2


Setelah sepiring gado-gado mengisi sesak di dalam perut ini, maka sepasang converse butut nan kusam di kaki pun bergegas meluncur menuju selatan ibukota.
Menjemput beberapa lembar rupiah yang tak seberapa dengan apa yang telah energi tubuh keluarkan untuk mendapatkannya.
Tapi tak apalah..demi sebuah jeans yang selalu hinggap di khayal dalam minggu-minggu terakhir ini.
Sebuah jeans baru yang nantinya akan ikut meramaikan suasana lemari bersama kawan-kawannya yang sudah lebih dulu menemani langkah-langkah kaki ini setiap harinya.
udah ngebet!! Musti kudu! Bgitu bujuk rayu si otak kiri dan kanan bekerjasama.
Tapi demi sebuah yang namanya akal sehat nan waras.. emang di perlukan sih tuh jeans.
Udah butuh !

Perjalanan menjemput si rupiah pun tak mudah.. banyak cucuran keringat..
Tuh Jakarta sumpek, panas, apalagi kalo saat berada di jalanan siang hari ketika sang mentari mengamati aktivitas ibukota tercinta ini dari atas sana.
Lum lagi sumpah serapah tak terucap tertutup sesak dada-- menggali cemas-cemas harap apakah waktu akan berpihak tepat pada saat tiba di tujuan, saat antrian kotak-kotak beroda lebih dari dua itu menghambat membuat tersendat aliran arus hasrat jiwa.
Tak ada lain yang tuk di lakukan saat tersudut di dalam pengapnya bus kota selain merekam dalam selayang pandang buramnya warna langit Jakarta
Apakah gilang gemilang kemenangan akan berdiri di sisi yang tepat saat usai telah menjemput lara?
Apakah hari esok masi berpihak kembali segarkan letih?ataukah sepi melanjutkan kemuraman?
Wangi segar terbawa di laju kencang getaran pagi..
namun lembab melekat rekat saat malam membawa pulang lelah hari ini.

Hari-hari seperti hari ini masilah panjang, masi banyak lagi tercecer di depan.
Penggalan-penggalan cerita tak manis pun masi akan terhidangkan lebih lagi nanti.
Mungkin sehabis badai tidak akan ada pelangi..
Mungkin benar seperti nya bahwa ini semua tak kan pernah mudah.
Tak akan pernah menawarkan sekilas keindahan nyanyian jiwa pada
Tapi selama hayat masi di kandung badan.
Selama nafas ini juga masih tersengal-sengal saat berlari mengejar bus kota itu,
selama itu pula tak kan kutenggelamkan semangat ini pada palung keputusasaan.

Selama masih ada yang namanya hari ini..dan selama yang namanya hari ini blum lah habis. Maka selalu ada harapan—there is always hope!
jadi mari tetap berjuang.. masalah/ problemo emg boleh banyak.. dah pasti emang banyak ! tapi seloww !! ^^ jalan kluar n jawabannya juga lebih banyak lagi ^^v
tarik napas dalam-dalam buat hari terasa berat berdarah-darah yang kita laluin pun sah-sah saja.. toh oksigen juga blumlah habis di bumi ini.. masi banyak.
hang on fellas ! namanya proses kadang berasa ga enak n selalu ada yang namanya proses sebelum hasil :) loh beneran.. masak mie instan aja perlu 3 menit (menurut petunjuk di kemasannya sih ^^)
trus selama masaknya musti nungguin sambil digigitin nyamuk kita sambil bukain bumbu-bumbunya taruh di piring, lalu meniriskan mienya, di aduk-aduk, di tiupin dulu kalo kuahnya kepanasan baru deh enak dimakan.
kalo di amati dan coba di mengerti lalu pahami kenyataannya emang selau ada masa yang buruk dulu sebelum masa yang baik itu datang.. ya gak?
kayak di film-film juga kan gitu.. critanya yang buruk-buruk dulu baru nanti dikit-dikit mulai membaik ( ini sih yang aku liat dari my fave movie ever - lord of the rings ) -- si frodonya mesti berjuang abis-abisan..buat bisa bawa tuh cincin sampe ke mordor, banyak proses yang di laluinya..mengharu biru lah (nonton aja lagi ya sendiri).
semuanya deh..selagi itu adalah sebuah kisah perjuangan untuk mendapatkan yang terbaik dalam hidup ini, selalu ada masa yang buruk sebelum masa yang baik itu datang.
jadi Ya selalu ada harapan untuk apapun yang sedang kita inginkan dan perjuangkannya.. sekecil apapun itu..

- an -

tak ada pekerjaan yang besar tanpa pekerjaan yang kecil


Sambil nungguin jarum jam beralih ke angka 01.30 dimana final champion 08/09 di gelar di atas karpet hijau nun jauh di Roma sana. Sambil nge genjreng-genjreng gitar dan mencoba menyanyikan beberapa lagu dengan suara ku yang seperti kaleng jatoh ini. Gw jadi teringat celetukan temen ku siang tadi..

Kebetulan dia baru saja menginjakan kakinya kembali ke ibukota yang bukan ibudesa ini. apa lagi ibutiri.
Darimana dia?dari kebumen?dimana tuh? Liat peta aja deh ya ! ngapain dia kesana selama beberapa hari ini? yah ga tau juga..karna temen ku yang satu ini masuk dalam jajaran nominasi penerima piala *kesanakesinikesitu* -- dia selalu pergi kemana aja dia mau, jadi terkadang terasa gak perlu untuk ku menanyakan sebuah alasan kenapa dia harus pergi ke kesana,kesitu dan kesini. Terkadang tanpa di tanya pun, tiap kali ketemu, dia dengan selembar senyum gak jelasnya itu pasti akan langsung menceritakan “apa-apa saja” yang ada di balik otaknya untuk di semburkan ke udara lewat barisan kalimat panjang.
Udara panas menyengat seluruh semangat ku di siang hari tadi, seolah-olah telah lepas dan terbang jauh meninggalkan tubuh ini dalam kelesuan semu.
Celoteh dia tentang segala sesuatu yang dia liat di Kebumen tak ku hiraukan sampe pada saat cerita tentang kayu jati dan sawah mulai mengganggu kelesuanku tadi.
“sawah ladang disana banyak yang terbengkalai stev.. dibiarin gitu aja, malah tumbuh jati.. jati kan enak ga perlu di apa-apain..cuma di tungguin aja sampe tua” begitu dia menyampaikan sesuatu yang selanjutnya menjadi sebuah laying-layang kecil yang nyangkut di tiang pikiran ini.
“loh terus gimana dunk?” tanyaku, “gmn apanya stev?” hOH.. ‘iya juga sih ya..gmn apanya’ benar-benar pertanyaan gak bermutu yang barusan kutanyakan padanya.
Cepat-cepat kutukar dengan pertanyaan lain, “truss..jadi ga ada yang ngurusin donk tuh sawah?”
“ada yang ter urus ada yang gak lah” jawabnya yang langsung lagi di sambung dengan penuturan tentang pertemuannya dengan seorang bapak petani disana. “stev lo tau gak,waktu gw ngobrol ma bapak2 disana yang petani, tu bapak bilang gini : anak muda sekarang gak ada lagi yang mau jadi petani,udah gak ada yang mau jadi petani!”

Ohh..jadi itu dia kenapa tu sawah banyak gak terurus lagi..
Waahhhh..serem juga kalo gitu !! lah kalo gak ada lagi yang mau jadi petani trus sapa yang mau nanam padi donk?kalo gak ada padi ya brarti gak ada beras, gak ada nasi! Mau makan apa kita? ganti pake kentang aja kayak orang bule?atau ganti pake sagu aja?atau singkong aja?? Biar kayak zaman jepang!
Ya bisa aja sih impor beras dari luar negri, tapi gak malu-maluin tuh?secara negri kita terkenal di masa lampau dengan swasembada pangannya – beras. Trus kejayaan itu terkikis roda zaman dan sekarang menjadi bangsa spesialisasi pengimpor.. udah ngimport teknologi, ngimport SDM, ngimport barang-barang, sekarang udah terjerumus pula ngimport beras.. jangan-jangan nanti presiden nya kita import juga !

Jangan donk..!! tanah kita masi luas, tanah yang subur pula,masi banyak yang bisa di tanamin padi. Moso iya kita harus jadi bangsa pengimport segala-galanya bahkan meng import sesuatu yang dahulunya menjadi trademark dari indahnya kisah kejayaan masa lampau tanah ini !?
Lahh trus gimana? Kecewa? Iya juga sih aku kecewa..
Kecewa karna sekarang hampir seluruh alam pemikiran generasi ini yang menikmati apa yang terwarisi oleh yang berlalu di masa lampau tanah negri ini hanyalah sebuah alam pemikiran yang sempit di himpit bau palsu modernisasi.
Orang sekarang cuma tau.. yang namanya kerjaan yang bonafid yang keren ya kerja kantor, dagang, kerja yang bersentuhan dengan komputer, accounting (ngitungin duid orang) , bisnis ini – bisnis itu.
Begitu banyak pemuda desa yang karena terjebak dengan silau kerennya dandanan molek ibukota, lalu beranjak dari hijau berseri desanya untuk menggapai lampu-lampu pemancar kepuasan sementara yang tak lama kemudian padam kembali dan menghepaskan mereka kepada ketiadaan.
Tanpa sengaja terkadang semua dari kita telah menciptakan sebuah ilusi semu tentang apa “yang keren” dalam hidup ini.
Kita mentransferkan segala sesuatu yang kita pikir itu kesuksesan kepada mereka yang sesungguhnya memiliki apa yang dapat menjadi sukses dengan wujud keasrian yang telah mereka miliki.
Begitu ngotot kita pertahankan bahwa kehidupan energik cosmopolitan adalah segala-galanya yang harus di raih oleh mereka yang lugu dan terberai di hijaunya alam nusantara negri ini.

Cobalah tuk sejenak menyadari bahwa tak ada pekerjaan yang kecil atau pekerjaan yang besar. Semua pekerjaan itu penting dan diperlukan bagi kesempurnaan perjalanan hidup apa yang dinamakan masyarakat. Keberlangsungan semua proses menjadi lengkap jika kita mengerti bahwa setiap elemen pembentuknya mengalir,bergerak pada kesesuaian yang seharusnya.
Orang yang kerja di gedung-gedung megah pencakar langit tak akan sempurna menyelesaikan pekerjaannya tanpa ada OB(office boy)/cleaning service yang membersihkan kantor mereka agar nyaman dan bersih.
Seorang bos besar pemilik puluhan perusahaan gak akan dapat mondar-mandir kesana kemari tanpa makanan yang di buat pekerja restoran untuk berada di perutnya,sehingga dia dapat mempunya energi.
Seorang foto model gak akan terlihat menawan tanpa ada yang meriasnya.
Seorang penyanyi gak akan bisa memasarkan lagunya tanpa sebelumnya ada orang yang merekamnya.
Atau bahkan ibukota ini akan penuh dengan sampah dari kegiatan produktif kita sehari-hari jika tak ada pemulung dan petugas kebersihan.
Dan mungkin kita semua suatu saat akan merindukan untuk dapat menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulut, jika semua orang di desa sana tak ada lagi yang mau jadi petani !

semoga dari hari ini sampai ke hari depan negri kita tak pernah kehabisan pak petani yang akan menggarap tanah indonesia.

Sekecil apapun pekerjaan seseorang..
Tak se keren apa yang kita pikirkan pekerjaan orang tersebut..
Tak sehebat yang kita sangka pekerjaan orang itu.
Tetaplah sebuah pekerjaan yang membuat warna-warni hidup ini menjadi terasa lengkap dan sempurnanya PekerjaanNYA menciptakan semua apa yang kita kerjakan di hari ini.

2009 - jakarta

mom..in ur eyes they can find the very best in me


Mam.. tangisku pecah seusai perdebatan dengan mu yang menusuk rapuhnya belenggu ketegaran batin ini..seakan tangisku malam ini..menjadi tangis pertamaku ketika kali pertama kudapati dinginnya sentuhan cuaca lorong pengapnya warna dunia ini..
Entah apa yang menjadi awal ketidak sepakatan antara kerasnya apa yang menjadi pendapatku dengan apa yang menjadi isi kerinduanmu yang terpenjara hari-hari yang panjang tuk dapat menemui sisa harapan itu..
Maafkan ku mam.. sempat tuk bersikeras berdiri diatas serpihan kekecewaan atas apa yang kau kemukakan..
Sesal itu segera menjemputku usai kututup pembicaraan itu dengan kata “aku lelah mam”

Akhirnya setelah 9 tahun..hari itu menjadi hari pertama kudapati perubahan-perubahan rupa dan wujudmu dalam tangkapan senja sore pelupuk mata ini.. “you getting old mom”
gak ada kata terucap selain “maamm..” bgitu kumemanggilmu ketika kau tampak bingung menolah noleh kesana kemari untuk menemukan sosok ku di kerumunan di terminal international 2D soekarno-hatta .. sekilas dapat kulihat matamu penuh dengan binar-binar bening airmata yang tertahan..
sampai kuantar kau ke kota dimana kita semua beranjak di babak-babak awal laju kisah kita.. tak banyak kata-kata terwakilkan untuk sebuah pengungkapan akan haru birunya kerinduan ini.. hanya fenomena-fenomena hitam-putihnya lembaran penuturanmu akan rupa wajah Negara yang selama 9tahun ini kau tempati untuk bertahan hidup dan menguji pagar iman mu..

esoknya ku kembali ke ibukota untuk meniggalkanmu dalam kolam nostalgia yang akan kau jelang dengan beberapa sahabatmu di kota itu..
hari berlalu sampai di malam ini ketika kita saling berbagi apa yang selama ini sebenarnya kita sudah tahu dan mengerti..tetapi membenturkan kita pada tajamnya ketidak setujuan atas dasar apa yang kita pernah rasakan dalam hidup..

mam maafkan ku membuatmu terluka dan bersedih hingga airmata suci mu terlempar di bekunya dingin senyap malam..
untuk ku kau adalah wanita pujaan..wanita paling tegar yang pernah singgah dalam keseluruhan lajunya kereta hidupku.
Kisahmu selalu penuh duka..tapi keluh tak pernah terlontar dari penderitaanmu.. bahkan sesalpun tak kau jelang saat semuanya berakhir tak seperti yang kau harap..
Kecewa akan apa yang seharusnya menurutmu dapat kau raih..tak pernah membuatmu letih tuk selalu mencoba bertahan di balik tirai tangismu..

Meski semua yang ada padaku adalah pekat hitam..tapi di tatap matamu selalu terkatakan bahwa aku telah melakukan nya dengan yang terbaik..
Penolakan terhadap keterpurukan ku tak pernah hinggap di putihnya hatimu..
Mimpi-mimpi indahmu..telah tersembunyi di dalam hangat senyum mu untuk ku mam..
menanti sinar mentari pagi menyapu kabut yang menutupinya..
kau hebat mam.. telah kuyakinkan hati ini bahwa aku tak akan se hebat dirimu jika kuberada di tempat di mana kau berdiri tuk menghadapi semuanya itu..

mam dari pintu rahim mu kutengok apa yang menjadi bagian tuk ku lalui di putaran hari-hari yang panjang ini..
terimakasih untuk kasihmu yang menemani ku selalu saat luka berlabuh di dermaga hening sesal..
menemani di tawa lepasku yang menyeruak di rongga pahitnya riuh gelombang badai itu..
doa mu selalu terhujam di langkah-langkah beratku menjejak liarnya alam kelana jiwa..
mam..tak kuinginkan airmata selalu harus kau seka dengan lembut tanganmu..
ku ingin lihat engkau tersenyum memperlihatkan keindahan murninya jiwa seorang mama..
jangan lagi selalu kau tutupi perih yang tak terbalut itu.. jangan mam..
aku tau.. gemetar lututmu menahan isak tangis terbebat asa..

kau sudah selesai mam..walaupun jarak yang kau tempuh belumlah sampai di kesudahannya.. kau tak perlu menyelesaikan sepenuhnya.. tak perlu..
karna tanpa itu semua bagiku kau sudah kalahkan segalanya..
biarkan sisa nya dapat kau nikmati dengan teduh tenang jiwamu.. dengan lepasnya semua kerisauanmu..
itu harapan dan doaku mam..
engkau ibu terlengkap..terhebat bagiku..

sebagian dari mereka katakan aku hitam.. aku abu-abu..
di tempat mereka aku mungkin terasing dan terbuang dari hitungan sebagai yang terpilih..
itu tak akan menggiring ku ke penjara sepi..
jika mereka tahu bahwa hanya di tatap matamu mereka akan temukan bagian terbaik dari ku..
di peluk hangat kasih sucimu mam.. aku di terima.. di hatimu ku dapat pulang..


dedicate to my beloved mom..
kutulis ini untukmu mam..
because just in your eyes..that they can find the very best in me..

- andreas -

a heart letter to my sist'

Ya..ya ya.. gitu lah gw manggil nama lu.. kependekan dari lia dari avelia hehehe..
Tapi kayanya mungkin Cuma gw yang manggil lo seperti itu.. atau ga tau juga mungkin somebody else do that.. soalnya sepengamatan gw sih kebanyakan orang manggil lo dengan ‘ave’. u have an unique name actually, kayanya bisa di itung pake jari ada cewek bernama kan nama sepertli yang di sandang sama lu..’avelia’
Sapa sih lo? Ya lo tuh adik gw.. artinya orang lain selain orang tua gw yang satu darah dengan gw..(haha ribet banget sih bahasa gw).
lo kalo manggil gw ga layaknya seperti adik-adik pada umumnya yang manggil kakaknya atau abangnya dengan sebutan “ka,bang, ko” or anything else.. lo Cuma manggil gw “ndre..ndre.. andre”. Gapapa sih..gw juga ga pernah masalahin soal itu..

lo tau ga sih kenapa gw tulis ini?banyak alesan nya.. tapi yang terutama karna lu tuh sangat berarti buat gw.. lo satu-satunya reason kenapa gw masi bertahan sampe di hari ini.. bua tg wlu satu-satunya yang gw punya di hidup ini..
kenapa gw tulis ini juga karena..ga bisa di pungkiri terkadang waktu, kesempatan, dan tempat memisahkan telinga kita, mulut kita , dan bahkan hati kita untuk saling berbagi..
ga bisa di sangkal juga bahwa ada banyak kata tak terkatakan, ada banyak bantahan tak terungkap, ada banyak keluhan, ada banyak getir, ada banyak luapan isi hati tak terucap.. sekalipun kita habiskan satu hari bersama untuk saling mencari tau apa yang ada di hati kita masing-masing..
sebab itu lah gw ketik apa yang ada di hati gw untuk dapat menjadi sebuah surat suara hati dari seorang kakak untuk adiknya.

Di hari hari ini gw sangat bangga melihat lo..really.. atas dasar apa rasa kebanggaan gw itu?terlalu banyak ya, di mata gw lo hebat banget..
Gw tau siapa lo.. kita berdua lahir bukan dari sebuah keadaan yang nyaman, enak dan menyenangkan untuk ukuran seorang anak-anak yang mendambakan kehangatan rumah..
Kita tau bagaimana orang tua kita..yang dulu ketika kita belum mengerti benar, kita setuju dan sepakat untuk mengatakan bahwa mereka memberikan surga yang pahit untuk kita..
Gw inget sedikit demi sedikit bagaimana lo mengarungi jalannya gelombang hidup ini..
Gw tau banyak hal yang ga enak..gak sesuai seperti impian lo..gak seperti apa yang lo harap.. gw melihat semuanya itu..gw dengar semuanya itu..gw rasakan semuanya itu..
Sejak ketika kali pertama kita melihat sinar mentari dunia ini, sejak tangis pertama kita pecah..sejak itulah runtutan pahitnya jalan hidup lebih banyak kita tampung dalam rongga gua kehidupan yang kita tempati..
Lebih banyak airmata ketimbang senyum cerah..
Sama-sama kita juga pernah berada di satu titik dimana kita pikir kita sudah tamat..bahwa masa depan bukanlah milik kita..
Cita-cita akan anggur kesuksesan itu sudah tumpah sebelum kita sempat reguk..

Gw minta maap karna sebagai kakak gw banyak menghilang dari lo..banyak waktu gw lewatin tanpa ada di sisi lo..baik yang karna ketidak mampuan diri ini ataupun juga karna ranting-ranting pohon kehidupan kita terlalu jauh jaraknya..
Gw juga gak di sisi lo ..bahkan ketika lo berdiri pada suatu sudut keadaan yang paling membutuhkan kehadiran se orang kk..gw ga hadir disitu..
Begtu banyak kekurangan gw..sebagai kk lo. Seharusnya sejak awal gw menjadi panutan buat lo..menjadi pohon hijau yang besar..dimana lo bisa berteduh di bawahnya ketika lo lelah dengan teriknya putaran roda hidup ini..

Seringkali gw ga setuju dengan keputusan-keputusan yang lo buat dalam langkah-langkah lo..terkadang ketidak setujuan gw terbukti benar..tapi terkadang juga meleset dan malah waktu membuktikan keputusan lo lah yang tepat..aneh ya.. ya gitu lah..
Biar gimanapun kita tetep dua tipikal manusia yang berbeda.. ada satu dua hal yang gw gak punya di diri gw tapi itu nyelip di dalam karakter lo..
Itulah anugerahNYA.. DIA punya cetak biru yang berbeda dari masing2 kita :)
Oleh karena itu gw ga pernah memaksa lagi jalan mana..hal apa.. dan bagaimana seharusnya lo harus hidup.. gak..gw ga mau gitu..karna kalo itu gw lakukan, gw brarti dah mengambil bagianNYA dalam nge direct lo..

Sekarang lo dah hebat..yah..even mungkin ga semuanya yang lo inginkan udah lo dapet..tapi setidaknya gw dah ngeliat lo sedang melaju di jalur yang tepat..
Lo dah lewatin banyak hal..yang lambat laun secara pasti mengajari lo..menginspirasi lo..membuat lo berpikir..membuat lo memutuskan..akan pilihan-pilihan yang musti lu ambil..

Buat gw lo tuh wanita yang tegar.. u have a brave heart..
Walaopun dari mata lo terkadang menyiratkan getirnya perjalanan yang harus lo tempuh untuk akhirnya membuat lo jadi seorang avelia yang seperti sekarang ini..
Tenang.. gw ga akan kemana-mana.. yang mau gw lakuin adalah gw Cuma pengen “ada” aja buat lo.. kapapanpun lo butuh gw.. gw akan ada..
Ga urusan seperti apa lo, segimana apa yang dah lo buat, se seperti apapun juga avelia itu.. gw akan tetep ada buat lo lia..

Lo tau gak..gw juga lewatin so many unhappy moment in my life.. bahkan satu masa gw pernah memutuskan untuk “sudah” saja tinggal di bumi ini.. lelah..
Banyak malam gw lewati tanpa tidur lelap.. banyak waktu gw tekuni dengan kesendirian yang paling sendiri.. tapi tiap kali gw inget lo.. keputusasaan itu tertepiskan dengan satu semangat.. semangat di mana gw pengen bisa liad lo mencapai setinggi-tingginya langit biru itu.. semangat dimana gw pengen bisa melihat lo tersenyum puas ngeliat cerahnya matahari seusai badai..

Lo tau gak..buat diri gw sendiri, gw ga pernah peduli..gw mau jadi apa.. mau kemana.. mau seperti apa..
Gw gak mencapai cita-cita gw juga gak apa-apa..
Satu-satunya duri dalam daging hati ini Cuma suatu ketakutan untuk melihat lo gagal dalam hidup ini.. dan gw ga mau itu..
Doa gw adalah “you never fail in this life” ..
gw ga mau lo gagal dalam hidup ini… terlalu disayangkan jika lembaran hidup lo harus selalu penuh dengan catatan tangis sampai halaman yang terakhir..
jadi jika separuh dari isi buku hidup lo sudah terisi dengan banyak kisah pedih.. harapan gw adalah dari titik tengah itu hingga lembar terakhir ketika lo menutup bukunya..tertuangkan kisah-kisah manis penyejuk hati bagi siapapun yang membacanya..

gw akan “ada” buat lo ya.. serapuh apapun lo..sehancur apapun lo..sebahagia apapun juga lo..
gw mau liat lo sampai di ujung pelangi sana..dimana rumah impian tuk tempat hati lo tinggal berada..
sejauh apapun keberadaan gw..se bgitu banyak apanya juga waktu yang terlewat tanpa kita saling berjumpa..lo mesti kuatkan hati lo selalu..
ingat.. sesendiri apapun juga lo sebenernya ga pernah sendiri.. gw akan ada buat lo.. di dalam stiap tarikan nafas gw ada doa gw kepadaNYA untuk lo adik gw tercinta..
remember my luvly sist.. that we stand alone together…
and the risk that might break you , Is the one that would save
A life you don't live is still lost
So live like you mean it.. , Love 'til you feel it..
It's all that we need in our lives
So stand on the edge with me…Hold back your fear and see
Nothing is real 'til it's gone



dedicate my luvly sis..

kelebihan kita mungkin di butuhkan bagi kekurangan yang ada pada orang lain

Keterbatasan bukanlah suatu penghalang bagi kita untuk dapat melakukan sesuatu..mencapai sesuatu.
Yep..kata-kata itu aku dapatkan ketika kemarin pergi ke Nabire-Papua, waktu tu kebetulan kita dapat satu kesempatan untuk ngisi sesi pelajaran bahasa inggris di satu sekolah yang ada disana.
Hari itu aku pergi dengan kedua teman bule dari amrik,dan sesuai rencana merekalah yang akan mengajar dan aku yang akan jadi penterjemahnya.
Sampai di sekolah itu..wihhh sambutannya luar biasa, meriah seperti menyambut kedatangan artis atau orang penting saja. Ya tentunya itu semua di karenakan oleh kehadiran dua teman bule ku itu..yang buat mereka (murid-murid) disana seperti melihat mahluk asing baru saja mendarat dengan piring terbangnya.. (emangnya alien kale..)
Gak lah.. mereka takjub karna itu kali pertama buat anak-anak itu bisa melihat bule / orang barat secara langsung, yang selama ini mereka cuma dapat lihat dari layar kaca televisi.
Singkat cerita pelajaran bahasa inggris hari itu berjalan seru, karna selain belajar membaca,menulis,dan bicara.. diisi juga oleh beberapa permainan yang menarik, salah satunya belajar bermain American football. Semua senang,tertawa riang dan dapat kupastikan bahwa hari itu menjadi hari istimewa buat anak-anak sekolah itu.

Dalam perjalanan pulang menuju tempat kami menginap, aku dan teman bule ku itu telibat pembicaraan mengenai apa yang baru saja kami lakukan tadi.. dan ada satu hal yang menarik ketika kutanyakan apa yang menjadi kesan bagi mereka ketika mereka melihat,datang dan mengajar di sekolah tersebut. Jawaban mereka adalah “luar biasa stev..karna mereka belajar di dalam situasi yang serba kekurangan, baik fasilitas,tenaga pengajar, bahan sumber, dll. Tetapi mereka dapat menjalaninya dengan baik, dan bahkan beberapa dari mereka yang berangkat dari latar belakang pendidikan seadanya seperti itu justru menjadi orang-orang yang sukses didalam kehidupan bermasyarakatnya kelak” dari situ aku nyadar.. eh gak sih bukan baru nyadar,tapi lebih tepat kembali disadarkan bahwa sebenernya orang kita Indonesia sama mampunya untuk menggapai mimpi-mimpi, untuk mencapai cita-cita untuk mendapatkan yang terbaik bagi dirinya dah juga bagi bangsanya..

Untuk seorang yang punya segalanya seperti fasilitas yang menunjang,keluarga yang hangat, rumah yang sejuk, dana yang selalu cukup..mungkin adalah hal yang biasa untuk dapat menggapai apa yang mreka impikan dalam hidup ini..
tapi buat orang-orang yang serba kekurangan; rumah sempit – bahkan harus berdesak-desakan mungkin yang membuat seorang anak tidak dapat memiliki kenyamanan untuk sekedar dapat belajar atau membaca ulang pelajaran di sekolah, duid yang pas-pasan, fasilitas belajar tidak lengkap. Tentunya untuk orang-orang yang bertumbuh dengan segala ketidak enakan-ketidak enakan seperti itu adalah sebuah hal yang sangat luar biasa jika di suatu hari kelak mereka justru dapat mencapai cita-cita,keinginan,serta mimpi-mimpi mereka dalam hidup ini..
kenapa dikatakan luar biasa? Ya iya lah..mereka bisa dapatkan apa yang mereka ingin raih dengan keterbatasan yang ada..artinya jika mereka diberi fasilitas yang lebih atau paling tidak sama dengan orang-orang berpunya..bukan tidak mungkin justru mereka akan dapat meraih lebih dari apa yang mereka dapat raih dengan keterbatasan nya..

jadi buat kita yang di hari ini dapat menikmati kenyamanan, kesuksesan dari apa yang diwariskan oleh keadaan yang memang sudah enak pada masa lalunya (seperti orang tua yang punya banyak duid, sekolah di sekolah favorit, kuliah di luar negri, belajar dengan dana yang cukup, fasilitas yang cukup) janganlah kita lupa bahwa banyak orang di sekeliling kita harusnya juga dapat menikmati seperti yang kita nikmati andaikata mereka mempunyai ‘kecukupan” yang sama dengan kita.
Banyak orang atau mungkin kita sendiri berpendapat “ah ini kan berkat dari Tuhan, karena kita orang Kristen,rajin ke gereja,perpuluan tepat waktu,rajin berdoa..makanya kita bisa sukses” (dan banyak hal lain yang semuanya berbau rohani dan kita pikir itu mendatangkan keuntungan bagi diri kita).
Kalau begitu adanya patutkah kita bertanya pada Tuhan?mengapa IA ciptakan perbedaan-perbedaan tersebut pada masing-masing manusia yang menjalani kehidupan di bumi yang sama yang diciptakan olehNYA? Kenapa gak semua orang dapat sukses yang sama,kenikmatan yang sama, kedudukan yang sama aja?kenapa harus beda?
Ya emang harus gitu adanya..karena dengan demikian maka apa yang diciptakanNYA menjadi sempurna dan indah.. loh kok bisa? Ya..iya donk.. bukankah IA sendiri yang mengatakan bahwa hukum yang terutama dan utama bagi kita di dalam hidup ini adalah “kasihilan sesama mu manusia seperti mengasihi dirimu sendiri” dan kemudian diperbaharuiNYA lewat Yesus “kasihilah sesama mu seperti AKU telah mengasihimu”
Apa maksudNYA? Agar untuk kita yang telah menerima kasihNYA lewat kenikmatan,kelebihan,kenya
manan yang kita miliki untuk kita dapat meraih impian2 kita, menjadi sadar bahwa hal itu bukan karena kita yang menentukannya tapi IA yang menentukanya. Dengan kesadaran itu pulalah hendaknya kita semua sadar untuk kita juga dapat membagikan apa yang kita dapat dariNYA kepada sesama kita yang keadaannya lebih kurang dari apa yang kita miliki. Dan tidak memandang rendah..kepada sesama kita yang di hari ini keadaannya tidak lebih baik dari kita..tapi memandang mereka dengan rasa hormat, bahwa mereka ada untuk agar kehidupan ini menjadi lengkap dan seimbang adanya..

Lalu buat teman,saudara..atau kita semua yang mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang terasa terkadang menyesakan,terkadang membuat kita lelah dalam perjalanan kita menggapai apa yang menurut kita itu sebuah kesuksesan,keberhasilan.. mari kita buang jauh-jauh rasa putus asa, n gak lelah tetep berjuang dengan kebanggaan bahwa kita berjuang di dalam keterbatasan bukan di dalam kelebihan.. yang sehingga ketika suatu saat nanti kita berdiri di atas keberhasilan yang telah kita capai, kita boleh tersenyum.. tersenyum untuk menghapus setiap kegetiran yang telah kita lalui di perjalanan menggapai apa yang kita raih tersebut..

Yuk..mari kita semua juga tidak menutup hati nurani kita ketika kita melihat anak-anak, teman,saudara,sahabat,orang-orang yang kita kenal atau tidak kita kenal..yang kesulitan..mereka punya cita-cita,mereka punya keinginan untuk memperbaiki keadaan mereka ,mereka punya harapan, mereka punya mimpi..yang mungkin salah satu elemen/bahan/sumber dana/kebutuhan .. untuk mereka dapat menggapainya ada pada apa yang kita miliki…jadi mari berbagi dengan mereka..

andreas - baru balik dari papua

a lil' story from napan - papua


Baru saja terbangun dari tidur yang sangat nyenyak semalam.. setelah melewati perjalanan yang sangat luar biasa kemarin.. hmm perjalanan dari mana tuh? Yep..perjalanan dari Napan, salah satu distrik daripada kabupaten nabire.. tiga hari lalu aku dan beberapa teman dari Amerika memutuskan untuk pergi ke napan..setelah sebelumnya kami menghabiskan waktu di nabire ini. Lewat seorang saudara yang mengurus segala sesuatu kesiapan akomodasi untuk kami dapat berangkat ke napan, akhirnya kami dapat berangkat juga..dan sudah kudengar pula bahwa sarana angkutan yang akan kami gunakan untuk pergi kesana adalah sarana transportasi air.
Setiap kali mendengar perihal perjalanan lewat laut..hati ku sedikit kawatir..ntahlah tapi memang aku ini salah satu orang yang takut akan kedalaman laut. Mungkin karena dulu tercekoki oleh film-film yang menampilkan keganasan kehidupan bawah laut, seperti adanya hiu pemangsa manusia,dll lepas dari perihal itu, masalah terbesarnya adalah karena sejujurnya aku tidak bisa berenang..haha.. dan memang bukan sekali dua kali pula aku melakukan perjalanan lewat laut, beberapa kali juga pernah pergi ke daerah sumatera utara lewat laut karena waktu itu harga tiket pesawat masi mahal-mahalnya hahaha..
So ga ada pilihan lain selain harus menggunakan kapal laut.

Tapi yang kali ini permasalahannya beda..bukan karena ketiadaan dana untuk dapat naik pesawat menuju ke distrik Napan, tapi karena memang napan adalah daerah terpencil yang terletak di tengkuk bentuk kepala burung pulau papua, dan oleh karena nya tidak ada penerbangan menuju kesitu sekalipun itu pesawat kecil seperti twin-otter.
Jika kita melakukan perjalanan dengan kendaraan darat/mobil dari arah kota nabire terus menuju ke timur kita tidak akan pernah sampai ke Napan, loh..kenapa? ya..karena kita akan menemui sungai besar yaitu sungai Legari yang memisahkan daerah Napan dengan distrik lainnya yang ada di Nabire.
Jadi pilihan nya mau gak mau harus lewat laut menyusuri lekukan di utara papua untuk sampai ke Napan.
Beberapa hari sebelumnya aku sudah mulai di takut-takuti oleh beberapa kawan disini tentang seramnya naik perahu kecil menuju napan..
Sampe sore hari kita tiba di dermaga Lokbon,pikirinku masi saja teracuni oleh cerita-cerita seram seputar laut..huhuhu. apalagi ketika sampai pada waktu melihat perahu yang akan kami tumpangi nanti.. Weww..perahu kecil ! dan yang kutaui itu perahu nelayan, tapi sih memang menggunakan mesin sebagai motor penggeraknya.
Dua orang saudara yang membantu kami sibuk berbincang-bincang dengan sang motoris (begitulah orang-orang disitu menyebut mereka yang punya keahlian mengendarai perahu dengan mesin motor di belakangnya itu)
Kami harus menunggu sekian lama sampe langit mulai gelap dan hujan rintik-rintik mulai turun.
Hampir-hampir tertidur kebosanan aku karena menunggu tak kunjung juga kami naik perahu tersebut..sampai akhirnya ku dengar seruan-seruan tanda bahwa kami akan berangkat. Jantungku seperti mau loncat mendengar seruan itu.. “hey ini salah satu jalan yang cepat menuju kematian, bagaimana kalau nanti perahu yang sekecil itu terbalik, mereka gak punya radio komunikasi, lalu siapa yang akan tolong? Aku pasti akan mati tenggelam” hati dan pikiranku menjerit-jerit seperti itu.. sejenak semua iman dan kepercayaanku akan apa yang telah sekian lama kudengar,kupelajari,ku simpan dalam hati dan kuimani buyaaarr semua. Sepertinya semua janji akan keselamatan,janji bahwa Tuhan yang aku percayai adalah Tuhan yang akan selalu menolong telah menjadi sebuah kebohongan belaka. Telah kubaca juga cuplikan kisah dalam alkitab ku tentang DIA yang datang dan berjalan diatas air danau galilea untuk menolong murid-muridNya yang terjebak badai..
Apakah itu akan benar-benar terjadi padaku nanti kalau ya memang sampai terjadi hal-hal yang berbahaya?
Tapi kemudian seperti mengetahui kegelisahan dalam pikiran ku, salah satu dari teman bule ku itu berkata dengan nada bercanda “hey bro jangan takut..nanti kalau kamu terjatuh dari perahu kami akan menolong mu” ya.. ya.. sedikit lega hati ku mengetahui bahwa kedua teman bule ku itu adalah orang-orang yang pandai berenang (kupikir sepertinya memang semua orang barat dapat berenang). Hmm berasa aku sedikit mendapatkan garansi dari perjalanan ini..
Suara mesin di belakang perahu mulai terdengar menderu..n gak lama kemudian perahu kami pun bergerak. Kuhitung ada sekitar 15an orang yang bersama-sama aku dalam perahu itu.

Hujan semakin deras..perahu yang tadinya bergerak pelan sekarang mulai melaju dengan kecepatan yang lumayan dan konstan..meluncut menembus gelap malam.
Aku duduk di bagian depan, perahu tersebut memilik bagian penyeimbang di kedua sisinya. Kulihat itu terbuat dari bamboo yang memanjang dan di ikatkan dengan tiang mendatar yang menyambung ke tubuh perahu. Gelap malam dan tak ada penerangan di perahu tersebut..jadi tak dapat kulihat apapun selain dari kerlap-kerlip plankton laut yang terkena terjangan laju perahu..membuat ku kagum dan bertanya-tanya “kenapa mereka bisa terlihat bercahaya seperti itu, apakah ada lampu di tubuh mereka..ahh tak tau lah, payah diriku ini kalau menyangkut ilmu biologi”
Yang menakjubkan adalah sang motoris berlayar tanpa kompas, mereka mengandalkan intuisi mereka dan juga dengan cara melihat bayangan daratan di sisi sebelah kanan yang samara-samar. Sedangkan di sebelah kiri itu adalah jika kita berbelok ke arah tersebut maka itu adalah samudra pacific..mendebarkan mengetahui bahwa perahu ini melaju di tepian samudra pasifik..

Hanya ada satu orang di bagian depan perahu,tampaknya ia bertugas untuk menentukan arah perahu ini, di tangan nya terpegang sebuah senter kecil dan tiap kali ia berteriak kea rah belakang tempat dimana sang motoris sibuk mengemudikan mesin motornya. Orang yang di depan itu akan memberitahu kepada kawan nya di belakang apakah kita sedang melaju di atas karang-karang sehingga sang motoris akan dengan sigap menghindarinya atau menahan laju perahunya.
Perahu itu tanpa atap dan kami hanya menutupi diri kami (penumpang) dengan terpal biru yang panjang,namun pun demikian kami tetap saja basah karena hujan yang turun tertepa angin serta beberapa kali air laut yang loncat dan menerpa tubuh kami.
Aku menggigil kedinginan karena hujan dan dingin nya angina laut malam hari..

Perahu pun tergoncang-goncang kesana kemari..jantung ini semakin berdegup kencang.
Air laut tampak gelap,dan aku gak bisa menebak sama sekali dimana sebenernya kami berada..tiap kali kutanya kepada bapak di sebelahku, dia hanya menjawab “masi lama..nanti kalau sudah terlihat kelap-kelip lampu di depan,nah itu tandanya udah dekat”
Menghadapi situasi yang demikian..segera rasa takut menyergap diriku.. hal-hal buruk mulai melayang-layang di benak ini seakan sebentar lagi hal tersebut akan menjadi kenyataan. Kegelapan malam membuatku merasa seperti berada di gerbang kematian..
“wow..wow.. sebentar lagi aku tenggelam dan aku tak dapat bernafas karena paru-paruku yang akan terisi oleh air asin laut” begitulah isi otak ku sepenuhnya hanya memikirkan hal-hal seperti itu.
Oh..Tuhan betapa dekatnya aku dengan kematian.. segera kusadari betapa kecilnya aku di laut yang luas ini,betapa besarnya IA yang menciptakan alam semesta ini..
Sesungguhnya apalah arti diri ini dari sekian milliard manusia yang ada di muka bumi ini? Siapakah aku ini? Yang kalau DIA mau hanya dengan meniupnya saja maka habislah aku ini. Teringat sejumlah episode-episode dalam kisah Alkitab yang menunjukan bahwa DIA sangat mengasihi manusia, sampai IA mau mengorbankan dirinya sendiri untuk menebus aku dan semua manusia yang ada. Layak kah aku? Tapi IA tunjukan bahwa kita semua layak untuk di tebus dan memiliki hidup yang baru bersama diriNYA serta mempunyai hubungan yang dekat denganNYA tanpa batasan-batasan. Mengetahui hal ini sesungguhnya bahwa sudah seharusnya aku dan teman-teman semua patut bersyukur akan anugerah yang tiada bandingannya ini..
Bergegas hati ini berdoa..untuk merelakan diri dan berserah pada apa yang IA mau khususnya dalam perjalanan dengan perahu ini. “Tuhan aku tau semua orang pasti akan meninggal,begitu juga aku..tapi kalau boleh diriku memilih..aku gak mau mati dalam keadaan seperti ini – tenggelam di laut”
Tiba-tiba bapak yang di sampingku (dia orang asli pribumi papua) menepuk pundak ku dan berkata “tenang kawan..Tuhan Yesus menyertai kita” dia hanya berkata singkat dan sederhana seakan dia tau semua ketakutan yang menggerogoti benak ini..
Mendengar kalimat itu menembus telingaku dan mendarat tepat di hati membuat diriku tenang,kehangatan menjalar tubuh ini sepertinya rasa tenang dan damai telah memeluk ku.

Kunikmati sisa perjalanan itu dengan rasa tenang dan syukur.. setiap gelombang yang menggoyang-goyangkan perahu,tak lagi membuat aku resah.. ku ingat sebuah perkataan yang di ucapkan oleh seseorang beberapa tahun lalu di bandung.. waktu itu dia mengucapkan kalimat ini sambil memperagakan ia menaruh telunjuknya di atas telapak tangan satunya..sambil menunjukan itu orang ini berkata “stev kalo kita ini anakNya, maka kemana pun kita pergi.. itu kita seperti melangkah di telapak tanganNYA yang menopang tempat kita berpijak” mengingat hal itu aku membayangkan bahwa perahu yang kutumpangi sekarang ini sedang meluncur di atas tangan Tuhan yang besar..maka pastilah akan aman.

Tidak berapa kulihat samara-samar kelap-kelip lampu di kejauhan.. “tuh kawan itu Napan” kembali bapak di sebelahku berseru..
Perahu kami menuju arah kelap-kelip lampu itu..
Wah..dari sejarah aku belajar,yang katanya orang Indonesia itu pelaut yang ulung..hari ini tadi aku membuktikan bahwa kita orang Indonesia,khususnya orang Indonesia timur, lebih kusus lagi putra-putra Papua..mereka adalah pelaut ulung. Tak perlu keraguan lagi..bahwa mereka adalah sangat handal di laut.
God bless Indonesia..God bless papua.. Tuhan memberkati alam semesta Indonesia ini..dengan laut yang luar biasa.

Napan,akhirnya kujejakan kaki ku di tanah juga..hehe. senangnya bisa mendarat..setelah mandi dan membersihkan diri, aku mengisi perutku dengan sepiring mie instant yang panas..dan manisnya gula dalam teh yang disuguhkan seperti membuat rasa lemas menyingkir dari tubuh kurus ku ini..
Tak lama kemudian malam dan kantuk membawaku berlayar kembali dalam tidur nyenyak ku malam itu di Napan-Papua.

Sebuah perenungan bahwa untuk orang seperti kita yang terbiasa hidup dalam hiruk pikuk di kota besar seperti Jakarta, hidup dalam rutinitas, dalam perjalanan mengejar mimpi-mimpi yang seakan terasa jauh untuk di gapai, dalam usaha-usaha mencapai target yang di tetapkan oleh kantor,oleh istri,oleh suami,oleh pacar,oleh orang-orang di sekeliling kita, larut dalam berbagai aneka tuntutan-tuntutan kehidupan yang menghimpit, atau juga orang-orang yang telah berada pada puncak karir mereka, menikmati tumpukan kesuksesan, membelanjakan sebegitu besar jumlah uang untuk kepuasan diri, dan juga kita yang sibuk menanamkan investasi yang lebih besar lagi untuk keuntungan yang lebih besar pula, mencari cara untuk dapat lebih di bandingkan orang lain, mendapatkan rasa bangga, mendapatkan arti hidup dari apa yang kita cari di dunia keseharian kita.

Tapi pernahkah kita terpikir bahwa sudah bisa melihat matahari pagi hari kembali terbit saja itu sebuah anugerah, menyadari bahwa hari ini mata kita masi bisa terbuka kembali dari perjalanan tidur kita itu adalah anugrah, mengetahui bahwa kita masi dapat bernapas sekalipun dalam sesaknya polusi Jakarta itu adalah anugrah? Mendapati bahwa jantung ini masi berdetak (entah berapa kali setiap menitnya, Tanya dokter jantung aja) itu adalah anugrah? Merasakan panas,dingin, lapar,haus,dll adalah anugerah? Bertemu dengan orang-orang yang kita cintai juga adalah anugerah?memiliki pasangan,bertemu jodoh, memiliki saudara,ortu, itu adalah anugerah?
Menyadari bahwa begitu banyak hal-hal yang tidak mudah untuk kita lewati di masa lalu telah berhasil kita lewati, itu juga adalah anugerahNYA..

Seringkali kita lupa..kita sibuk terus dengan pencapaian-pencapaian dan bagaimana caranya agar mencapai sesuatu lebih lagi.. (tidak salah memang), kita sibuk dengan keluhan-keluhan yang disebabkan berbagai macam ketidaknyamanan..
Kita lupa bahwa DIA sangat mengasihi kita..memberi warna-warni hidup dalam perjalanan hidup ini.
Kita percaya bahwa kalau kita sudah datang beribadah pada hari minggu bahwa kita akan selamat, kalau kita sudah puasa dan doa pagi-malam – pagi-malam kita akan selamat.
Kita merasa dengan segala tindak-tanduk kesalehan kita akan membawa kita pada keselamatan, kita pikir dengan segala bentuk pelayanan di dalam gereja kita akan selamat.
Kita merasa dengan segala rupa-rupa macam bentuk ibadah,lagu-lagu rohani,pembacaan ayat-ayat alkitab,mendengar kotbah pak pendeta, menyanyi memuji DIA, itu kita akan selamat..
Tapi pertanyaannya apakah “ya?” kita akan benar-benar selamat dengan melakukan semuanya itu??
Tak pernahkah kita sadari bahwa Tuhan lebih menempatkan “relationship” kita dengan NYA lebih dari apapun yang telah kita kerjakan? Tak tahukah kita bahwa Tuhan yang kita miliki berbeda dengan Tuhan yang dimiliki oleh agama-agama? Bahwa Tuhan kita itu bukanlah kita yang memilihNYA tapi melainkan DIA yang memilih kita dan memutuskan untuk dekat dengan kita. No matter what we do..no matter what who we are..DIA memutuskan untuk mengasihi kita dengan Kasih yang sempurna.
Apapun yang kita buat tidak ada yang mampu membawa kita pada kasihNYA.. karena memang bukan itu yang membuat DIA mengasihi kita.. DIA mengasihi kita karena DIA mau melakukannya.
Tidakkah dengan mengetahui dan menyadari ini semua mampu membuat kita semua mengerti ada sebuah arti yang hidup yang lebih dari apapun juga yang ada di dunia ini, bahwa arti hidup itu adalah AnugerahNYA untuk mengasihi kita semua.
Semoga dengan demikian setiap kita mampu menysukuri setiap situasi apapun yang ada dalam hidup ini..hanya dengan mengetahui bahwa kita dicintai oleh DIA.. yaa..oleh DIA yang menciptakan alam semesta sekaligus kehidupan itu sendiri..

- andreas -