Monday, November 23, 2009

UNCONDITIONAL LOVE !

Kata-kata yang saya denger dua minggu lalu sederhana aja, Cuma ketangkep sebaris kalimat di telinga ini “Bukan karna apa yang kita lakukan, sehingga DIA mencintai kita, gak ada sesuatu yang bisa kita lakukan untuk membuat Cinta NYA menjadi berkurang atau bertambah karena ini dan itu dari apa yang kita perbuat”

saya pernah mendengar kalimat sederhana serupa beberapa tahun lalu di kisaran 2005,
Sebuah kalimat yang akhirnya membawa penelusuran pikiran saya akan ketidak mungkinan hal tersebut.
Sesuatu yang tak masuk di akal sehat saya saat itu, bahkan cenderung tak percaya dan mengenyahkan pengertian bahwa DIA mempunyai sebuah Cinta yang tak bersyarat.

Cinta yang tak bersyarat or UNCONDITIONAL LOVE.
Cinta yang gak pernah mau tau dan peduli atau mengukur seberapa besar kebaikan yang telah kita lakukan. Atau seberapa juta kali kesalahan yang kita lakukan sehingga berakibat berkurangnya kadar Cinta itu untuk kita.

Mengetahui hal tersebut merupakan anugrah terbesar yang ada di dalam kehidupan ini.
Betapa tidak sang Pencipta Tuhan Maha Besar yang sedari mula menciptakan kita di bumi ini dengan tujuan tak lain dan tak bukan hanyalah untuk IA Cintai dengan CintaNYA yang besar dan tak bersyarat.

Bagaimana bisa? Begitu banyak dari kita yang berpikir bahwa Tuhan adalah pribadi yang begitu jauh.. jauh tak terlihat, tak tersentuh dan begitu agung sehingga harus kita dekati lewat doa-doa yang begitu kusyuk dengan lutut gemetar ketika kita merasa diri kita berdosa/bersalah atau dengan nyanyian pujian nyaring ketika kita merasa berbahagia.

Sedikit yang mengerti atau bahkan bisa di bilang jarang yang benar-benar mengetahui dan tidak sekedar tahu tapi juga merasakan bahwa DIA adalah pribadi yang dekat dan memiliki Cinta yang tak bersyarat (unconditional Love) untuk kita anak-anakNYA.

Entah kenapa sebelum saya sendiri benar-benar disadarkan bahwa demikian adanya Cinta yang diberikan olehNYA pada saya/kita, saya sendiri begitu sulit menerima kondisi yang seperti itu.. seolah bahwa itu bukanlah kenyataan tapi hanya sekedar dongeng penghibur diri bagi kita manusia, yang manakala ketika kita sudah berada pada posisi ‘aman’ dimana seolah kita tak memerlukan Cinta itu maka kita akan terlupakan oleh dongeng penghibur itu sendiri.

Membayangkan bahwa IA adalah seorang Ayah yang begitu penuh kasih untuk saya dan teman-teman semua adalah sesuatu yang begitu sulit untuk di terima, di karenakan pola pemikiran orang yang sudah terbentuk sekian lama sejak lahir menentukan bahwa Tuhan adalah sosok pribadi yang Agung, besar dan harus disembah dengan penuh ketakutan bilamana kita mendapati diri ini berdosa.
Hal itu disebabkan juga dengan berbagai konsep keagamaan yang telah ada sejak ribuan abad lalu pada masa-masa awal kehidupan manusia itu sendiri,
Sehingga itu yang masuk pada diri manusia selama ini.
Konsep agama apapun selalu menggambarkan sosok Tuhan yang Agung, penuh kuasa, yang marah jika kita melakukan kesalahan, dan yang akan sangat baik kepada kita jika kita berbuat kebaikan.
Semuanya adalah selalu soal hitung menghitung, jika kita lakukan A maka upah nya A, jika kita lakukan ini dan itu maka upahnya pun ini dan itu.
Semuanya penuh syarat ! jika kita ingin beribadah harus ini dan itu, ada ketentuan ketentuan yang mengatur harus seperti apa dan bagaimana kita jika kita ingin beribadah atau jika kita ingin diberkati oleh Tuhan.
Sehingga otomatis tanpa tersadari diri kita terbelenggu dengan konsep-konsep keagamaan tersebut.
Yang seharusnya sebagai manusia kita ini adalah mahluk yang merdeka, tetapi menjadi tidak demikian dikarenakan setiap aturan dan kasih bersyarat dari sang pencipta yang di gambarkan oleh masing-masing agama tersebut.

Bersyukur saya akhirnya menemukan DIA dengan Cinta yang tak bersyaratNYA itu.
DIA yang sebagai PAPA/ Ayah bagi kita anak-anakNYA.
Seorang ayah dimanapun.. di belahan dunia manapun takkan pernah bisa menolak kita saat paling dimana kita melakukan yang terburuk sekalipun.
Apalagi DIA yang memiliki Cinta tak bersyarat itu.
Ketika saya mengerti hal ini, itu mengubahkan segenap pola pikir, segenap aspek kehidupan saya.
Membuat saya merasa MERDEKA penuh atas hidup ini.
Dan yang terpenting membuat saya merasa tetap tenang dan mampu menerima setiap keadaan apapun yang terjadi di kehidupan yang saya lalui.

Ada suatu kisah seorang wanita cantik di Amerika Serikat, yang sangat cantik. Sebutlah namanya Viona.
Ia memiliki segalanya yang di perlukan seorang wanita dalam hidup ini,tapi pada suatu hari dia terkena kanker payudara.
Dimana singkat cerita ia kehilangan semuanya, tubuhnya yang tadinya sangat indah sekarang menjadi tak terurus, rambutnya mulai rontok, dia juga menjadi lumpuh dan harus tinggal di rumah sakit dengan kursi rodanya.
Wanita ini begitu kecewa, begitu marah kepada Tuhan.
Berkali kali ia menangis dan memaki-maki Tuhan, menyesali kehidupannya, menyesali semuanya. Baginya kehidupanya telah berakhir dan tak berguna lagi.
Tapi pada suatu malam yang tenang ketika wanita ini lelah dengan segala kekecewaan dan frustasinya, tiba-tiba sejenak terdengar suara begitu lembut di hati wanita ini :
“viona tak bisakah kamu tetap tinggal tenang dan merasa damai hanya dengan mengetahui bahwa kamu ini anakKU, AKU mencintaimu tanpa syarat viona”
Mendengar suara itu di batinnya viona pun menangis, tapi kali ini tangisnya berbeda..tangis penuh haru dan syukur.
Kini ia tau bahwa Tuhan menCintainya tanpa syarat, didalam kondisi apapun, seperti apapun, dan kapanpun..

kisah itu selalu saya ingat sampai saat ini..
kisah sederhana dengan kata-kata sederhana pula dari Tuhan, yang terkadang saya/kita tak mendengarnya atau mengacuhkannya.
Setelah hari itu saya menyadari bahwa DIA memiliki Cinta yang tak bersyarat sepanjang masa.
Kata-kata “tak bisakah kau tinggal tenang dan damai hanya dengan mengetahui bahwa kamu ini anak KU” membuat saya sadar seharusnya seperti itulah saya.
Tak perlu merasa kawatir akan keadaan,kondisi ataupun penerimaan yang banyak selama ini manusia cari.
Penerimaan adalah salah satu kebutuhan terbesar didalam hidup, maka tak heran manusia selalu berusaha kerasa untuk menampilkan sisi terbaiknya agar ia di terima oleh sesamanya entah itu pacar, entah itu keluarga, entah itu teman, atau bahkan TUHAN sekalipun.
Tapi tak sadarkah kita jika Tuhan tidak memerlukan itu semua, tak memerlukan usaha-usaha kita untuk kita semakin di terima dan di cintai olehNYA.
Karna sudah sedari awal dan mula bahwa tujuanNYA hanyalah satu yaitu untuk MenCintai kita tanpa syarat.
Dan seperti seorang Papa yang akan selalu menerima kita seapa adanya diri ini.
Yang akan selalu mempunyai satu tempat khusus untuk kita di hatiNYA, dan bilamana kita menghilang atau berada jauh dari tempat itu, IA akan sangat kehilangan dan mencari kita untuk bisa kembali lagi di tempat khusus di hatiNYA itu.

Tulisan ini hanyalah sekedar sharing saya kepada teman-teman, semoga selalu ada manfaatnya bagi kita semua.
Dan semoga Cinta yang tak bersyarat dariNYA selalu mengejar kita semua- menangkap kita dan memenjarakan kita didalamnya. Sehingga kita semua beroleh damai sejahtera dan ketenangan serta penerimaan diri yang utuh dihadapanNYA. –Amen.


Who are we? that YOU would be mindful of us
what do YOU see? that's worth looking our way
we are free in ways that we never should be..
sweet release from the grip of these chains.
Lord YOU know our hearts don't deserve YOUR glory.. but still YOU show a love we cannot afford..

- andreas -

1 comment:

  1. Great post. God Bless you, om kentang.. :o

    ReplyDelete